Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya kangen dengan kritikan yang dilontarkan oleh Fahri Hamzah. Hal itu diutarakan ketika melakukan pertemuan dengan Partai Gelora di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
"Banyak yang kangen dengan suara Pak Fahri, saya juga kangen," kata Jokowi, seperti yang diceritakan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelora Mahfudz Siddiq dalam keterangannya.
Mengenai pernyataan tersebut, Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komaruddin menilai bahwa pimpinan dan anggota DPR tak ada keberanian untuk mengkritik Presiden Jokowi seperti ketika Fahri Hamzah menjabat sebagai wakil ketua DPR periode lalu.
"Karena saat ini tak ada lagi pimpinan dan anggota DPR seperti Fahri Hamzah yang elegan dalam mengkritik pemerintah. Fahri Hamzah punya keberanian mengkritik Jokowi. Sedangkan anggota dan pimpinan DPR saat ini tak ada keberanian," ucap Ujang kepada Indozone, Kamis (23/7/2020).
Oleh sebab itu, Ujang menyebutkan wajar bila mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut rindu dengan kritikan dari seorang Fahri Hamzah tang tajam, objektif, namun juga tetap konstruktif.
"Fachri Hamzah memang kritikus ulung ketika jadi pimpinan DPR. Sangat baik memainkan peran sebagai pimpinan dan anggota DPR yang tugasnya mengkritik Jokowi," ungkap Ujang.
"Kritikan Fahri Hamzah sangat tajam dan keras, juga objektif dan konstruktif. Karena didasarkan pada fakta-fakta yang ada. Oleh karena itu, wajar jika Jokowi rindu dengan kritikan," tutupnya.
Seperti diketahui sebelumnya, kunjungan Partai Gelora ke Istana Negara diterima Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Saat itu Ketua Umum Anis Matta mengumumkan kalau Partai Gelora telah resmi menjadi partai politik.
Artikel Menarik Lainnya:
- Ayahanda Fahri Hamzah akan Dimakamkan di Sumbawa NTB
- Menteri Koperasi dan UKM: Omzet Koperasi di Indonesia Capai Rp154 Triliun
- Honda CR-V Anyar Lebih Modern dengan Tambahan Fitur
