Polisi Sebut Massa Ricuh Demo Tolak UU Cipta Kerja di Bandung Bukan Buruh & Mahasiswa

- Selasa, 6 Oktober 2020 | 23:33 WIB
Demonstran menyerang barikade kepolisian saat unjuk rasa tolak Undang-Undang Cipta Kerja, di Depan Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, (6/10/2020). (Photo/ANTARA FOTO/Arie Nugraha)
Demonstran menyerang barikade kepolisian saat unjuk rasa tolak Undang-Undang Cipta Kerja, di Depan Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, (6/10/2020). (Photo/ANTARA FOTO/Arie Nugraha)

Aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja di depan Kantor DPRD Jawa Barat, Bandung, berujung ricuh, Selasa (6/10/2020). Polisi menyebutkan bahwa massa yang ricuh bukan dari kalangan buruh dan mahasiswa.

"Bukan massa buruh, bukan massa mahasiswa," kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Ulung Sampurna Jaya, wartawan, Selasa (6/10/2020).

Di samping itu, Ulung juga mengatakan bahwa pihaknya belum secara pasti kelompok massa yang menimbulkan kericuhan tersebut. Meski demikian, Ulung mengatakan situasi di Kota Bandung saat ini sudah kembali kondusif.

"Yang terpenting kita bisa menjaga Kota Bandung kondusif," ucap dia.

Ulung menilai bahwa mahasiswa dan buruh telah membubarkan diri sebelum azan Magrib. Tetapi, ada oknum yang bukan mahasiswa datang lagi ke lokasi dan hendak menguasai gedung DPRD Jabar hingga terjadi dorong mendorong dengan polisi.

"Selama itu buruh, mahasiswa kita layani semuanya. Yang namanya mereka menyampaikan aspirasi, ya kita layani," ujar dia.

Diketahui bahwa para massa aksi demo yang mengenakan pakaian hitam melempari gedung DPRD Jawa Barat menggunakan batu atau botol air mineral, bahkan merusak mobil polisi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X