Tegal di Lockdown, Akses ke Kota Tegal Ditutup Pakai Beton MBC

- Jumat, 27 Maret 2020 | 14:49 WIB
Petugas melakukan penutupan jalan. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Petugas melakukan penutupan jalan. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Melihat wabah virus corona yang semakin meresahkan banyak orang, Wali Kota Tegal, Jawa Tengah, Dedy Yon Supriyono memutuskan untuk menutup akses ke Tegal.

Penutupan akses ini dilakukan dengan menggunakan beton movable cocrete barrier (MBC). Kebijakan ini akan diberlakukan mulai tanggal 30 Maret hingga 30 Juli 2020.

Dengan kebijakan penutupan ini, Kota Tegal masuk dalam zona merah darurat virus corona.

-
Walikota Tegal Dedy Yon (ANTARA/Oky Lukmansyah)

"Warga harus bisa memahami kebijakan yang saya ambil. Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput mereka," ujar Dedy, saat konferensi pers di Balai Kota Tegal pada Rabu (25/3/2020).

Sebelum diberlakukan local lockdown, beberapa akses masuk ke kota Teal ditutup dengan menggunakan water barrier.

Kendati demikian, untuk jalan provinsi dan jalan nasional kata Dedy masih akan terus dibuka.

-
Polisi atur lalu lintas saat penutupan jalur Pantura dan dialihkan ke jalr lingkar utara (Jalingkut), Tegal, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

"Termasuk seluruh wilayah perbatasan akan kita tutup, tidak pakai water barrier, namun MBC beton. Yang dibuka hanya jalan provinsi dan jalan nasional," sambung Dedy.

Dedy menyadari bahwa kebijakan tersebut akan menimbulkan pro dan kontra. Apalagi bagi mereka yang berpenghasilan rendah.

Untuk itulah, Dedy memastikan bahwa Dinas Sosial akan memberikan bantuan sosial kepada warga yang berpenghasilan rendah.

-
Petugas melakukan penutupan jalan. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

"Saya pribadi termasuk seluruh anggota legislatif agar bersama-sama dengan kesadaran untuk insiatif secara pribadi membantu mengumpulkan dana," sambungnya.

Tidak hanya menutup akses masuk dalam kota, Pemkot Tegal juga menutup akses menuju alun-alun dan tempat keramaian lainnya.

Bahkan, lampu jalan protokol akan dimatikan jika ada orang yang berkumpul.

"Pemblokiran jalan dan pemadaman lampu jalan protokol seluruh kota di malam hari akan diberlakukan misal di jam banyak masyarakat masih berkumpul," sambung Dedy.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X