Nadiem Katakan Pendidikan Karakter Akan Jadi Prioritas Utama

- Rabu, 6 November 2019 | 20:53 WIB
photo/ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
photo/ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa pendidikan karakter bakal jadi progam prioritasnya.

"Saya tidak memiliki visi misi sendiri, hanya ada satu visi misi yaitu visi Pak Presiden. Jadi saya hanya mengikuti arahan dan visi beliau," ujar Nadiem saat rapat dengar pendapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, ia menginterpretasikan visi presiden tersebut ke dalam lima kelompok yaitu pendidikan karakter, deregulasi dan debirokratisasi, meningkatkan investasi dan inovasi, penciptaan lapangan kerja, dan pemberdayaan teknologi.

"Pertama, yang terpenting itu pendidikan karakter. Sekarang yang sedang terjadi dengan besarnya peran teknologi, kalau pemuda tidak punya karakter, integritas, analisa informasi dengan kuat, maka akan tergerus dengan berbagai macam informasi yang tidak benar," terang dia.

Maka dari itu, salah satu prioritasnya adalah pendidikan karakter. Pendidikan karakter, ada yang sifatnya kognitif, ada yang sifatnya moral atau akhlak.

"Hampir semua perusahaan besar di Indonesia, komplain mengenai ketiadaan profesionalisme pada pemuda kita. Ini banyak sekali yang saya dengar," tambah dia.

Adapun profesionalisme yang dimaksud adalah karakter, apakah itu menghormati atasan, menghormati waktu, memperbaiki diri, sampai menghormati rekan kerja. Hal tersebut berdampak pada ekonomi Indonesia.

Pendidikan Karakter juga tentang intoleransi

-
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Selan itu, isu lainnya tentang pendidikan karakter adalah intoleransi. Nadiem melihat kalau saat ini masih bermunculan tren politik identitas dan juga kekurangan intoleransi dalam berbagai instansi.

"Ini terjadi karena tidak adanya kebersamaan identitas, identitas yang bersifat nasional dan juga saling mengerti, kasih sayang sesama suku bangsa dan agama," tambah dia.

Lebih lanjut, Nadiem akan menerjemahkan pendidikan karakter itu ke dalam konten dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak bisa hanya dimasukkan ke dalam kurikulum ataupun baca buku saja.

"Kita tidak mungkin belajar nilai-nilai , kalau tidak dilakukan melalui kegiatan pendidikan karakter tersebut. Selain itu pendidikan karakter harus melibatkan keluarga dan masyarakat. Jadi salah satu yang akan saya canangkan adalah bagaimana pendidikan karakter langsung ada masyarakat dan konten-konten kekinian, agar masyarakat tahu apa itu moralitas, masyarakat sipil, akhlak melalui contoh nyata bukan filosofi," terang Nadiem.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X