Polda Metro Jaya menyebut jajaranya sudah melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap Neneng Umaya (34), pelaku pembunuhan Dini Nurdiani (26), wanita yang sempat dikabarkan hilang usai izin bukber di Jakarta Barat. Hasilnya, polisi memastikan Neneng dalam keadaan kejiwaan yang normal.
"Saya sudah tadi melakukan komunikasi dengan tersangka bahwa tersangka melakukan semua ini secara sadar, tersangka tidak mengalami gangguan kejiwaan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol E Zulpan dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/5/2022).
Zulpan menyebut Neneng menyesali perbuatannya membunuh korban. Namun, Neneng disebutnya sebelum membunuh korban sudah mengetahui sanksi yang akan dia terima.
"Dia menyadari akibat perbuatannya dan melanggar hukum dan ancamannya tadi saya tanya, berapa tahun? 20 tahun," beber Zulpan.
Baca Juga: Tragis! Dini Nurdiani yang Hilang Usai Izin Bukber Ditemukan Tewas Dibunuh
Selain itu, Zulpan menyebut tersangka sebelum melakukan pembunuhan sudah memberi peringatan terhadap korban agar tidak berhubungan dengan suaminya. Namun, korban disebutnya tetap melanjutkan hubungan tersebut hingga membuat pelaku cemburu dan memilih membantai korban secara sadis.
"Ya kan sudah diperingatkan tapi masih berhubungan makanya tersangka melakukan langkah yang memang tidak sepatutnya dan dilarang dan tidak dibenarkan secara hukum," kata Zulpan.
Sekadar informasi, seorang wanita bernama Dini Nurdinani sempat dikabarkan hilang secara misterius setelah sebelumnya meminta izin ke keluarganya untuk mengikuti bukber pada Selasa, 24 April 2022 yang lalu. Tiga pekan berlalu, korban tak kunjung pulang hingga keluarga korban sempat melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.
Korban sendiri akhirnya ditemukan tewas di kawasan Cibubur, Kota Bekasi. Polisi menyebut korban tewas akibat dibunuh oleh seorang wanita yang saat ini sudah diamankan oleh polisi.
Dari hasil penyidikan polisi motif pembunuhan lantaran pelaku cemburu kepada korban karena korban memiliki hubungan spesial dengan suami pelaku. Pelaku pun menyusun rencana menjebak korban dan membantainya.
