Ribuan umat muslim di Amerika, khususnya di state Virginia menggelar salat Idulfitri berjamaah di Hotel Marriott, di kawasan Tyson Corner pada Senin (2/5/2022).
Komunitas muslim di Amerika bernama All Dulles Area Muslim Society (Adams) Center memilih hotel bintang lima tersebut untuk menggelar salat Id berjamaah. Mereka menyewa sekitar tiga ruang ballroom di hotel itu sebagai tempat salat Id. Salat Id digelar dalam empat sesi, dimulai dari pagi pukul 08.00 hingga sesi terakhir pukul 11.45 waktu setempat dengan imam dan khatib yang berbeda-beda.
Tim IDZ Creators, Susi Fatimah mengikuti salat Id sesi ketiga yaitu pukul 10.00 waktu setempat. Semula ia berencana ikut salat Id pukul 09.00 pagi namun rupanya perjalanan menuju Hotel Marriott dari rumah di Manassas menempuh perjalanan selama 1 jam lantaran macet, sebab berbarengan dengan warga Amerika berangkat kerja pada Senin pagi.
Saat salat Id sesi tiga digelar, nampak ratusan orang berbondong-bondong mendatangi dan memenuhi tiga ruang ballroom di hotel tersebut. Beberapa petugas terlihat sibuk mengatur saf-saf jemaah agar teratur dan sesuai arah kiblat. Hingga akhirnya ballroom terisi penuh oleh jemaah.
Mayoritas jemaah masih mengenakan masker wajah, sementara saf salat tidak lagi jaga jarak.
Sebelum pelaksanaan salat Id, imam menjelaskan tata cara salat Id yakni sebanyak dua rakaat dengan takbir 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali takbir pada rakaat kedua. Tak sampai 10 menit salat Id pun ditunaikan dengan lancar dan ditutup dengan khotbah selama kurang lebih 15 menit.
Tak ada satupun jemaah yang keluar, mereka semua nampak menyimak isi khotbah dari sang khatib.
Dalam khotbahnya, khatib memberikan pemaparan terkait sukacita, saling memaafkan dan kembali fitri.
"Idulfitri ini adalah hari sukacita dan perayaan dalam tingkatan manapun, seperti dalam tingkatan spiritual, tingkatan sosial, dan dalam tingkatan individual. Salat Id ini merupakan perayaan spiritual sekaligus perayaan sosial di antara kita yang berada di tempat ini, atau bersilaturahmi kepada siapapun dari satu tempat ke tempat lain, sedangkan sukacita pada level individu adalah memakan makanan yang manis-manis, memakai baju terbaik, dan memakai wewangian di hari Idulfitri ini," kata khatib dalam khotbahnya.
Khatib mengatakan, momen Idulfitri merupakan momen pengampunan atau saling memaafkan. Hal ini telah Allah contohkan tentang bagaimana Allah telah mengampuni umat manusia yang telah menjalankan puasa sebulan penuh. Dalam hadist yang diriwayatkan Ibnu Abdullah 'Allah juga mengingatkan kita bahwa Allah tidak akan mengampuni seseorang yang tidak saling memaafkan dalam kemanusiaan'.
Di pertengahan khotbah, sang khatib sempat menyebut negara Indonesia. Ia mengatakan, muslim Amerika harus mencontoh muslim Indonesia yang merayakan Idulfitri penuh sukacita, saling bersilahturahmi dari rumah ke rumah, meminta maaf. Khatib juga mengatakan, umat muslim Indonesia punya ciri khas dalam mengucapkan selamat Idulfitri.
"Orang Indonesia mengucapkan Selamat Hari Raya, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Mereka saling meminta maaf dari pintu ke pintu, tidak peduli kenal atau tidak. Saling memaafkan jiwa dan raga," kata khatib yang disambut riuh oleh jemaah asal Indonesia.
Bahkan untuk mengucapkan kata-kata ini dalam bahasa Indonesia, sang khatib harus belajar semalaman sebelum berkhotbah agar penyampaiannya tidak salah di depan para jamaah. Hal ini ia katakan di depan kami para jemaah Indonesia usai salat Id digelar.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
