Observatorium Bosscha ITB Gelar Pengamatan Hilal Penentu Hari Lebaran

- Minggu, 1 Mei 2022 | 15:32 WIB
Observatorium Peneropongan Bintang Bosscha yang merupakan peninggalan bersejarah di Lembang, Jawa Barat. (ANTARA/Raisan Al Farisi)
Observatorium Peneropongan Bintang Bosscha yang merupakan peninggalan bersejarah di Lembang, Jawa Barat. (ANTARA/Raisan Al Farisi)

Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan pengamatan bulan sabit muda sebagai penanda beralihnya bulan Ramadhan ke bulan Syawal atau penentu Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah atau Lebaran 2022 yang dilakukan mulai 28 April hingga 1 Mei 2022.

Seperti dilansir ANTARA, Staf Divisi Pendidikan dan Penjangkauan Publik Observatorium Bosscha ITB Yatny Yulianty, menyebutkan setiap tahunnya, Observatorium Bosscha menjadi salah satu rujukan untuk penetapan awal Ramadhan dan Syawal bagi Kementerian Agama Republik Indonesia dan masyarakat umum.

Dia mengatakan Tim Observatorium Bosscha melaksanakan pengamatan hilal di Observatorium Bosscha, Lembang pada tanggal 28 April hingga 1 Mei 2022 dari pagi hari hingga bulan terbenam di ufuk Barat.

"Kegiatan pengamatan internal ini hanya dihadiri oleh staf Observatorium Bosscha, mematuhi imbauan agar tidak berkegiatan yang melibatkan banyak orang di suatu tempat selama pandemi," kata dia, Minggu (1/5/2022).

BACA JUGA: Potret Raul Lemos Gendong Baby Ameena di Singapura Jadi Sorotan: Kok Jadi Anak Pak Raul?

Kegiatan pengamatan bulan sabit oleh Observatorium Bosscha ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas (kenampakan) bulan sebagai fungsi dari elongasi dan ketebalan sabit bulan, dan juga dalam rangka rukyatul hilal bulan Syawal 1443 H.

Rukyatul hilal dilakukan pada sore hari dan deteksi sabit bulan dilakukan setelah matahari terbenam. Sabit yang tampak setelah matahari terbenam ini disebut sebagai hilal.

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan sebuah teleskop berukuran 106 mm berjenis refraktor yang dilengkapi detektor kamera berbasis CCD.

Citra yang ditangkap oleh kamera kemudian diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan tampilan sabit bulan.

Ia menuturkan berdasarkan data hilal Syawal pada Minggu 1 Mei 2022 di Indonesia elongasi toposentris bulan dan matahari merentang antara 4,86 derajat hingga 6,36 derajat dan ketinggian toposentris Bulan merentang antara 3,54 derajat hingga 5,42 derajat.

Di Indonesia, pihak yang berwenang menentukan awal Ramadhan dan Syawal adalah Pemerintah Republik Indonesia melalui proses sidang itsbat.

Tugas Observatorium Bosscha adalah menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian tentang hilal kepada unit pemerintah yang berwenang jika diperlukan sebagai masukan untuk sidang itsbat. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X