Sidang luar biasa ke-17 para menteri luar negeri negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dimulai hari ini, Minggu (19/12/2021) di Islamabad, Pakistan.
Dalam pertemuan itu, Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Quresh mengatakan bahwa negara Islam harus berdiri bersama rakyat Afghanistan.
"Lebih dari setengah populasi Afghanistan mengalami kekurangan makanan. Jutaan anak-anak Afghanistan berisiko meninggal karena kekurangan gizi. Situasi ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti konflik bertahun-tahun, pemerintahan yang buruk, dan ketergantungan yang berlebihan pada bantuan asing," kata Shah Mahmood Quresh.
"Agustus 2021 mungkin telah mengubah lanskap politik di Afghanistan, tetapi kebutuhan rakyatnya sama," katanya menambahkan.
"Sangat disayangkan bahwa kesulitan dan penderitaan rakyat Afghanistan belum mereda," ujarnya menyambung.
Shah Mahmood Quresh kemudian mengajak semua negara Islam untuk mengulurkan tangan membantu rakyat Afghanistan.
Baca juga: Bantu Afghanistan, Bank Dunia Siap Transfer Dana Senilai Rp4 Triliun dari Donatur
"Organisasi ini (OKI) secara konsisten mendukung hak-hak rakyat dan meminta seluruh dunia untuk berpikir di luar paksaan ekonomi dan domestik mereka," ucap Menlu Pakistan itu.
Qureshi juga menambahkan bahwa OKI harus menunjukkan kepada Afghanistan, bahwa negara-negara di dunia bersatu untuk membantu mereka, menstabilkan ekonomi, dan negara mereka.
Sementara itu, Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, mengatakan bahwa kesulitan ekonomi dapat memicu krisis kemanusiaan dan menyebabkan ketidakstabilan lebih lanjut. Menurutnya, hal ini dapat berdampak pada perdamaian regional dan internasional.
Dia mengatakan, pertemuan OKI menyatakan solidaritas dengan Afghanistan dan menunjukkan kepada dunia perlunya tindakan segera untuk mengakhiri situasi di negara yang dilanda perang itu.
Menlu Saudi juga mendesak negara-negara anggota OKI untuk berperan dalam memberikan dukungan yang diperlukan, dan mencegah keruntuhan ekonomi di negara itu.
