Korea Utara menembakkan proyektil tak dikenal ke laut, yang membuat Jepang berekasi. Peluncuran juga telah dikonfirmasi oleh Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS).
Penjaga pantai Jepang adalah pertama kali yang melaporkan peluncuran tersebut. Mereka mengatakan bahwa penembakan itu berpotensi peluncuran rudal balistik, meski belum ada konfirmasi yang diberikan.
PBB melarang Korea Utara melakukan uji coba senjata balistik dan nuklir.
Jika penembakan bisa dikonfirmasi, ini akan menjadi peluncuran pertama yang dilakukan oleh Pyongyang pada tahun ini.
"Intelijen Korea Selatan dan AS sedang menganalisis dengan cermat untuk perincian lebih lanjut," kata JCS dalam sebuah pernyataan mengutip BBC, Rabu (1/5/2022).
Peluncuran itu dilakukan beberapa hari setelah Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un mengatakan bahwa Pyongyang akan terus memperkuat kemampuan pertahanannya karena lingkungan militer yang tidak stabil di semenanjung Korea.
Baca juga: Ketua DPR Jamin RUU TPKS Segera Ditindaklanjuti Usai Masa Reses Berakhir
Dia membuat pernyataan itu pada pertemuan akhir tahun saat rapat dengan partai yang berkuasa di Korea Utara.
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyesalkan peluncuran terbaru Korea Utara tersebut, yang telah dilakukan berulang kali oleh Korut sejak 2021.
Pada 2021, Korea Utara melanjutkan kemajuan program senjatanya, melakukan apa yang dilaporkan media pemerintah sebagai pengujian rudal hipersonik baru, serta rudal balistik berbasis kereta api dan rudal jelajah jarak jauh baru.
Rudal balistik dianggap lebih mengancam daripada rudal jelajah karena dapat membawa muatan yang lebih kuat, memiliki jangkauan yang lebih jauh dan dapat terbang lebih cepat.
