Selamat Tinggal Premium, BBM Pertalite Segera Menyusul Lenyap, Ahok: Lebih Baik Pertamax

- Selasa, 28 Desember 2021 | 12:12 WIB
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Pemerintah RI melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan pertalite mulai tahun 2022. 

Kebijakan tersebut dilakukan untuk mendorong konsumsi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, sesuai dengan tujuan bersama negara-negara di dunia di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Seperti diketahui, di dalam 17 Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Bersama (TPB) yang disepakati oleh 190 negara di dunia pada 25 September 2015, tercakup tujuan 'Energi Terbarukan' pada Tujuan Nomor 7 dan 'Aksi Iklim' pada Tujuan Nomor 13.

Penghapusan BBM premium dan pertalite tersebut didasarkan pada cita-cita tersebut, demi keberlangsungan bumi bagi generasi-generasi berikutnya.

Teranyar, di tengah riuh rendah rencana tersebut, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut bahwa untuk tahun 2022, baru premium yang akan dilenyapkan. Sedangkan untuk pertalite, penghapusannya akan menyusul kemudian.

Saat bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pada April 2021 lalu, Ahok sempat menyatakan bahwa penghapusan premium itu selaras dengan program langit biru yang diusungnya.

"Dulu di DKI sudah saya hapus, tetapi memang di beberapa daerah masih membutuhkan. Makanya kita lagi bikin program langit biru untuk mengajak masyarakat, mendidik supaya meninggalkan premium karena secara kualitas kan kurang baik," katanya, seperti disiarkan Antara.

Pun begitu, Ahok mengaku mafhum dengan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia kebanyakan, yang masih kesulitan untuk membeli BBM dengan kualitas oktan yang lebih baik.

"Makanya ini bertahap. Di Jawa Tengah sedikit sekali yang pakai premium. Masyarakat makin sadar dari sisi lingkungan dan sisi ekonomis memang lebih baik pertamax," katanya.

Pakai Pertamax

-
Pengendara motor mengisi BBM jenis Pertalite di sebuah SPBU Pertamina di Jakarta, Jumat (24/12/2021). (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif pada September lalu mengatakan, pemerintah RI ingin masyarakat bisa beralih mengonsumsi BBM dengan standar Euro IV dengan Research Octane Number (RON) di atas 91, seperti pertamax dan pertamax turbo.

"Kualitas BBM harus selalu terjaga dan harus ditingkatkan," ujar Arifin.

Berdasarkan data Pertamina hingga Agustus 2021, penyaluran premium mengalami penurunan, tercatat hanya 30 persen dari total kuota tahun ini sebesar 10 juta kiloliter.

Pertamina menargetkan satu desa ada satu unit Pertashop sebagai upaya mendukung pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.

"Sampai sekarang sudah beroperasi 2.400 Pertashop," ujar Direktur Logistik, Rantai Pasok, dan Infrastruktur Pertamina, Mulyono.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X