Fakta mengejutkan terungkap dalam sidang kasus penganiayaan Habib Bahar Bin Smith terhadap seorang driver taksi online.
Sidang lanjutan itu digelar di Pengadilan Negeri Bandung, Selasa (27/4/2021). Pernyataan di luar dugaan disampaikan Ardiansyah korban penganiayaan Bahar Bin Smith.
Ardiansyah mengungkapkan fakta sebenarnya dirinya sangat mencintai Bahar dan sudah menganggap ulama kontroversi itu sebagai gurunya.
Dalam persidangan itu Bahar bin Smith pun menyampaikan permohonan maafnya karena sudah menganiaya korban.
Bahar yang hadir dalam sidang virtual dari Lapas Gunung Sindur itu mengakui perbuatan pemukulan terhadap korban.
“Ardiansyah, saya Habib Bahar meminta maaf dengan setulusnya atas kekhilafan saya yang saya lakukan ke saudara di mana saya memukul saudara saya meminta maaf ke saudara, sudikah kiranya memaafkan saya?” tanya Bahar.
Gak disangka, bak gayung bersambut permintaan maaf itu disambut baik oleh korban. Ternyata sudah lama memaafkan terdakwa.
“Sebelum habib meminta maaf sudah saya maafkan,” ucap Ardiansyah.
Terdakwa bertanya setelah berkenalan melalui peristiwa itu, bahkan telah menanggap sebagai guru.
"Saudara setelah mengenal saya, apakah ada cinta atau benci?” tanya Bahar.
“Cinta. Saya menanggap habib sebagai guru saya,” jawab Ardiansyah.
Kekerasan yang dilakukan Habib Bahar mengakibatkan sopir taksi online terluka. Habib Bahar didakwa dengan pasal 170 KUHP ayat (2) ke-1 tentang kekerasan dalam dakwaan pertama dan Pasal 351 KUHP ayat 2 tentang penganiayaan Jo Pasal 55.
Sebelumnya, Habib Bahar bin Smith kembali terjerat kasus dugaan penganiayaan. Dia ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jabar atas kasus penganiayaan.
Aksi penganiayaan ini dilakukan pada 4 September 2018 silam di rumah Habib Bahar yang berlokasi di Perumahan Bukit Cimanggu Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor. Tak hanya melibatkan Habib Bahar, kasus ini juga melibatkan seorang lainnya bernama Wiro.
