Jadi Masjid "Hijau" Pertama Dunia, Istiqlal Dinilai Sebagai Mercusuar Peradaban

Masjid Istiqlal baru-baru ini mendapat penghargaan Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) sebagai masjid ramah lingkungan pertama di dunia.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Masjid Istiqlal Jakarta sebagai mercusuar peradaban. Apalagi setelah mendapat penghargaan EDGE, karena bangunan Masjid Istiqlal yang dinilai ramah lingkungan (green building).

"Satu langkah penting, masjid bukan hanya sebagai sarana ibadah, juga dakwah, serta bisa bermanfaat bagi umat dan juga untuk Bumi, yang kita tinggali," kata Erick dalam unggahannya di Instagram seperti dikutip Indozone, Selasa (12/4/2022).

Sekadar diketahui, Masjid Istiqlal menerima sertifikat bangunan ramah lingkungan EDGE dari International Finance Corporation (IFC), lembaga pendanaan yang bernaung di bawah Bank Dunia.

Sertifikasi bangunan hijau EDGE telah berlangsung sejak 2014 di 170 negara, termasuk Indonesia.

EDGE pun jadi standar bangunan hijau yang membantu negara-negara berkembang untuk memperhatikan aspek lingkungan utamanya jejak karbon saat mendirikan bangunan.

BACA JUGA: Erick Thohir Optimis Santri Mampu Jadi Penggerak Ekonomi Syariah

Masjid Istiqlal setelah menerima sertifikat EDGE, Rabu (6/4/2022), jadi masjid pertama yang menerima pengakuan sebagai masjid ramah lingkungan di dunia.

Sertifikat EDGE itu diberikan oleh Perwakilan IFC untuk Indonesia dan Timor Leste Azam Khan kepada Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar di Jakarta.

Masjid Istiqlal merupakan salah satu bangunan bersejarah di Indonesia yang ide awal pembangunannya dicetuskan oleh Proklamator Kemerdekaan Indonesia sekaligus Presiden Ke-1 RI Soekarno.

Dalam berbagai literatur, Soekarno menyampaikan ide pembangunan Masjid Istiqlal tercetus pada 1944 dalam pertemuan antara dirinya bersama para ulama, tokoh-tokoh Islam, dan pimpinan organisasi Islam.

Kemudian, ide itu kemudian terwujud setelah dana pembangunan cukup. Pemancangan tiang pertama Masjid Istiqlal berlangsung pada 24 Agustus 1961.

Soekarno saat itu berharap Masjid Istiqlal jadi salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara.