Pria Pengangguran Nyamar Jadi Polisi, Tipu Eks Pramugari Cantik di Sleman Rp240 Juta

- Rabu, 25 Agustus 2021 | 12:08 WIB
HB (kiri) pria pengangguran menyamar jadi polisi dan menipu seorang mantan pramugari Rp240 juta. (ntmcpolri.info)
HB (kiri) pria pengangguran menyamar jadi polisi dan menipu seorang mantan pramugari Rp240 juta. (ntmcpolri.info)

Seorang pria penganggur berinisial HB (32 tahun), warga Demangan Ponegaran, Kalurahan Ponegaran, Kapanewon Banguntapan, Bantul, DIY, ditangkap oleh Satuan Reskrim Polres Sleman pada Rabu, 18 Agustus 2021.

HB ditangkap polisi karena menipu habis-habisan seorang wanita yang merupakan mantan pramugari berinisial FR (29 tahun), warga Kalurahan Sariharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, hingga FR mengalami kerugian senilai Rp240 juta.

Penipuan ini bermula dari perkenalan HB dan FR pada Desember 2020 lalu. Mereka berkenalan lewat aplikasi kencan online Tantan.

Untuk membuat FR tertarik, HB, yang memiliki postur tubuh tinggi dan kekar, menyamar sebagai anggota kepolisian dan mengaku bertugas di Polsek Gondokusuman, Kota Yogyakarta.

Untuk lebih meyakinkan FR, HB kerap mengirimkan foto-fotonya dalam balutan seragam dinas polisi, dan ia juga mengaku memiliki bisnis rental mobil. Hal itu rupanya membuat FR kesengsem.

-
Salah satu foto yang dikirimkan HB kepada FR. (Ist)

Dari situ, hari demi hari, hubungan mereka semakin akrab. Mereka sering berkomunikasi, mulai dari obrolan teks via aplikasi WhatsApp, teleponan, hingga melakukan panggilan video. 

Saat teleponan lewat video, HB juga kerap memakai seragam dinas polisi agar lebih meyakinkan FR yang belakangan diketahui sudah memiliki suami.

Tak puas sekadar teleponan, FR dan HB pun bertemu langsung secara fisik. Mereka lantas menjalin hubungan asmara secara diam-diam.

Merasa sudah mengunci hati FR, polisi gadungan itu pun melangkah satu tahap lebih maju dengan meminjam uang kepada FR. Alasan yang ia sampaikan ke FR adalah ia ingin mengembangkan bisnis rental mobilnya.

Demi meyakinkan FR, HB menyerahkan empat unit mobil berbagai merek yang diakuinya sebagai miliknya. Padahal, empat mobil itu sendiri merupakan mobil rentalan.

Teryakinkan oleh HB, FR pun lantas memberikan uang Rp240 juta melalui transfer bank.

Dari situ, gelagat HB mulai terendus. HB mendadak mengurangi intensitas komunikasi dengan FR.

Saat ditagih oleh FR, HB berjanji akan mengembalikan uang tersebut begitu proyek tol Jogja-Solo selesai. Kepada FR, HB mengaku ikut terlibat dalam pengerjaan proyek tersebut.

Akan tetapi, belakangan FR kesulitan menghubungi HB. Hingga puncaknya, saat HB tak lagi dapat dihubungi, FR pun mengecek langsung ke Polsek Gondokusuman, memastikan apakah benar HB bertugas di situ.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X