Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menuturkan maraknya pinjaman online (pinjol) ilegal harus menjadi perhatian serius bagi masyarakat. Di mana dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus bersikap keras dan tegas kepada perusahaan pinjol ilegal ini.
"Untuk itu dalam menghadapi pinjol-pinjol yang nakal ini Pemerintah dan OJK harus bersikap keras dan tegas," ujar Anwar kepada Indozone dikutip Senin (18/10/2021).
Kemudian Kepolisian harus memproses hukum para pelaku pinjol ilegal tersebut. Agar mereka diseret ke pengadilan untuk dijatuhi hukuman yang sepadan dengan tindakan tidak terpuji yang telah mereka lakukan.
"Bila mereka tidak patuh kepada ketentuan yang ada maka kita harapkan pihak kepolisian agar menangkap dan memproses serta menyeret mereka ke pengadilan untuk dijatuhi hukum yang sepadan dengan tindakan tidak terpuji yang sudah mereka lakukan," beber dia.
Namun Anwar menyatakan disamping tindakan preventif yang dilakukan oleh pemerintah dan OJK, tokoh masyarakat juga harus bisa membantu mengingatkan kepada masyarakat agar tidak bersikap hedonistik. Hal ini perlu dikedepankan untuk menghindari hubungan dengan pinjol tersebut.
"Mereka mengedepankan kehati-hatian dalam berhubungan dengan pinjol serta tidak boleh cepat silau dengan tawaran-tawaran yang ada sehingga mereka lupa memperhitungkan resiko-resiko yang akan mereka hadapi," imbau Anwar.
Selain itu menurut Anwar karena umumnya yang banyak terjerat oleh pinjol ini adalah pengusaha mikro dan ultra mikro, maka peran dari Kementrian Koperasi dibantu oleh lembaga keuangan mikro (LKM) dan LKM syariah tentu jelas sangat dituntut dan diharapkan.
Dengan demikian masyarakat memiliki pengetahuan serta tidak berhubungan dengan pinjol-pinjol yang perilakunya bahkan lebih jahat dari lintah lintah darat yang kita kenal selama ini. Kemudian Anwar mengungkapkan alangkah baiknya pemerintah agar bisa mengalokasikan dana yang cukup besar bagi membantu dan meminjami mereka dengan harapan kalau usaha mereka bisa jalan, kemudian maju maka kehidupan ekonomi secara nasional.
"Tentu akan kembali menggeliat bahkan hal demikian akan bisa mendorong dan memperbesar kelas menengah sehingga daya beli masyarakat kita secara nasional tentu akan meningkat dan itu jelas saja sangat kita harapkan karena dia sudah pasti akan punya arti sangat positif bagi kebangkitan dan kemajuan ekonomi bangsa kita kedepannya," tutup dia.