Heboh Cuaca Terik di Tanah Air saat Ini Disebut Gelombang Panas, BMKG: Hoaks!

- Sabtu, 16 Oktober 2021 | 15:16 WIB
Ilustrasi cuaca panas (Pexels/Brett Sayles)
Ilustrasi cuaca panas (Pexels/Brett Sayles)

Publik mengeluhkan cuaca terik beberapa hari belakangan ini yang melanda sebagian wilayah di Tanah Air. Ada yang menyebut cuaca tersebut merupakan gelombang panas.

Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG Urip Haryoko mengatakan kabar yang menyebutkan saat ini sedang terjadi gelombang panas adalah hoaks.

"Berita yang beredar ini tentu tidak tepat dan tidak benar atau hoaks, karena kondisi suhu panas dan terik saat ini tidak bisa dikatakan sebagai gelombang panas," kata Urip dilansir Antara, Sabtu (16/10/2021).

Urip menjelaskan posisi Indonesia yang berada di wilayah ekuator tidak memungkinkan terjadinya gelombang panas. Sebab, gelombang panas hanya terjadi di wilayah yang berada di lintang menengah dan tinggi.

Gelombang panas dalam ilmu cuaca dan iklim didefinisikan sebagai periode cuaca (suhu) panas yang tidak biasa yang biasanya berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih disertai oleh kelembapan udara yang tinggi.

Untuk dianggap sebagai gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik, misalnya lima derajat Celcius lebih panas dari rata-rata klimatologis suhu maksimum, serta setidaknya telah berlangsung dalam lima hari berturut-turut.

"Apabila suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata-ratanya dan tidak berlangsung lama maka tidak dikatakan sebagai gelombang panas," ujar dia.

Umumnya, gelombang panas berkaitan dengan berkembanganya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area secara persisten dalam beberapa hari.

Dalam sistem tekanan tinggi tersebut, terjadi pergerakan udara dari atmosfer bagian atas menuju permukaan (subsidensi) sehingga termampatkan dan suhunya meningkat.

Pusat tekanan atmosfer tinggi ini menyulitkan aliran udara dari daerah lain masuk ke area tersebut. Semakin lama sistem tekanan tinggi ini berkembang di suatu area, semakin meningkat panas di area tersebut, dan semakin sulit awan tumbuh di wilayah tersebut.

"Suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu Matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya," jelas dia.

Berdasarkan pantauan BMKG, suhu tertinggi pada siang hari ini mengalami peningkatan dalam beberapa hari belakangan ini.

Tercatat suhu di atas 36 derajat Celsius terjadi di Medan, Deli Serdang, Jatiwangi, dan Semarang pada catatan meteorologis tertanggal 14 Oktober 2021.

Suhu tertinggi pada hari itu tercatat di Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I, Medan yaitu 37 derajat Celsius.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X