Putri sulung John Kei, Erviliana Refra membantah bahwa ayahnya hendak melakukan pembunuhan berencana terhadap beberapa orang, yang ditulis di papan tulis.
Erviliana bilang, nama-nama yang tertera di papan tulis itu adalah daftar orang untuk pelayanan gereja.
"Yang saya lihat di papan tulis itu bukan pembunuhan berencana, melainkan jadwal pelayanan papa ke gereja setiap minggunya," ujar Erviliana, saat hadir sebagai saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (21/4/2021).
"Tidak pernah dengar untuk merencanakan pembunuhan atau kekerasan," Erviliana menegaskan.
Erviliana mengungkapkan, keluarganya begitu terkejut saat penangkapan ayahnya. Apalagi, saat itu mereka tengah bercengkerama.
"Saat itu kami sekeluarga tengah berbincang-bincang dan saling bercanda. Tiba-tiba ada senjata diletuskan secara berulang-ulang. Lantas polisi menangkap papah (John Kei)," kata Erviliana.
Erviliana menyebut Nus Kei justru memiliki utang ke keluarganya sebesar Rp1 miliar.
Menurut Erviliana, ayahnya telah berusaha menghubungi Nus Kei, bahkan ke rumahnya untuk menyelesaikan utang tersebut. Namun, Nus Kei memberi respons tak baik.
"Sampai akhirnya papa mengutus pengacaranya, yaitu Daniel Farfar untuk menyelesaikan masalah utang ini secara profesional," ungkap Erviliana.
Adapun John Kei diancam dengan pidana Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 juncto Pasal 55 ayat 2 KUHP tentang pembunuhan berencana. Kemudian pada dakwaan kedua, Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 juncto Pasal 55 ayat 2 KUHP tentang pembunuhan.
Artikel Menarik Lainnya:
- Tragis, Pria Ini Dikeroyok dan Diseret Puluhan Warga di Sumsel, Terciduk saat Curi Motor
- Duh, Ibu Rumah Tangga Ini Jadi Pengedar Narkoba di Banyumas, Sasar Pemuda & Remaja
- Astaga, Wanita Lesbian di Minahasa Ngaku Polwan Demi Luluhkan Hati Pacar Sesama Jenisnya
