Dokter RSUD Medan Diduga Hina Pasien Bayi Miskin, Humas: Kalau Itu Tanya ke Dokter Iqbal

- Kamis, 10 Juni 2021 | 19:42 WIB
Kolase bayi Khaira Hanifa Almaghfira diduga di-COVID-kan dan ditelantarkan RSUD Pirngadi Medan dan ilustrasi dokter jahat. (Indozone)
Kolase bayi Khaira Hanifa Almaghfira diduga di-COVID-kan dan ditelantarkan RSUD Pirngadi Medan dan ilustrasi dokter jahat. (Indozone)

Kasus dugaan penelantaran pasien bayi penderita gangguan pencernaan di RSUD Pirngadi Medan menyita perhatian publik.

Baru saja beberapa waktu lalu ada pasien lansia yang diduga diberi tabung oksigen kosong, kali ini di rumah yang sama pasien bayi penderita gangguan pencernaan itu diduga di-COVID-kan dan ditelantarkan pada Selasa (8/6/2021).

Namun masalahnya tak cuma sampai di situ, seorang dokter bedah yang seharusnya menangani bayi bernama Khaira Hanifa Almaghfira tersebut, diduga tak mau menjalankan tugasnya sebagai seorang dokter.

Dokter tersebut bahkan diduga menghina orang tua bayi tersebut saat ia bertugas di salah satu rumah sakit swasta khusus anak di kota Medan.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Medan Rajudin Sagala, eksklusif kepada Indozone.id pada Kamis (10/6/2021).

Rajudin yang menerima aduan dari orang tua si bayi, miris mendengar kisah orang tua bayi tersebut diperlakukan demikian.

"Pas waktu di Stella Maris dokternya bilang 'Ibu ngapain ke sini kalau gak punya biaya? Di Pirngadi pun nanti mana bisa pakai BPJS. Ibu pun nanti ketemu lagi sama saya'. Begitu ibu si bayi bilang," kata Rajudin saat dihubungi Indozone, Kamis (10/6/2021), menirukan ucapan dokter tersebut, sesuai dengan aduan orang tua bayi.

Akibat perlakuan dokter bedah itu, bayi tersebut batal dioperasi pada Rabu dini hari (9/6/2021). Padahal, sebelum hendak dioperasi, bayi tersebut sudah dites swab antigen, dan hasilnya negatif.

Sebelumnya diswab antigen dan hasilnya negatif, bayi berusia tiga minggu itu dites antibodi COVID-19 dan dinyatakan reaktif COVID.

Hal itu membuat orang tua si bayi marah dan merasa bayinya di-COVID-kan.

"Tadi hasil rapidnya, gak tahu kapan ditesnya, gak tahu kapan diantibodi, dibilangnya hasilnya reaktif. Ternyata, direktur ditelepon sama bapak wakil DPR (DPRD Kota Medan) bapak Rajudin tadi, barulah anak ini di-swab antigen, dan hasilnya negatif. Sama seperti diswab di (RS) Stella Marris. Nah, mereka berarti berbohong," ujar ibu si bayi, dalam video rekamannya yang viral di media sosial.

Menanggapi kasus ini, Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin membantah.

"Jadi begini, bayi itu dua kali dites. Pertama siang jam 14.30, dites antibodi, hasil reaktif. Kedua, malamnya pas mau dioperasi, dites antigen, hasilnya negatif. Jadi bahasanya reaktif, bukan positif COVID. Itu beda," ujar Edison saat dihubungi Indozone melalui ponsel, Kamis sore (10/6/2021).

Terkait operasi yang batal dilakukan, Edison bilang, keluarga bayi tersebut terlanjur emosi sehingga proses administrasi tak selesai dilakukan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X