Perayaan Iduladha di Masjid Niujie Tanpa Pemotongan Hewan Kurban

- Selasa, 20 Juli 2021 | 21:28 WIB
Sedikitnya 1.000 umat Islam dari berbagai etnis di China mendengarkan khotbah Hari Raya Idul Adha di Masjid Niujie, Beijing, Selasa (20/7). Shalat Id di masjid yang dibangun pada tahun 996 Masehi tersebut digelar tanpa pengaturan jarak antarmakmum. ANTARA
Sedikitnya 1.000 umat Islam dari berbagai etnis di China mendengarkan khotbah Hari Raya Idul Adha di Masjid Niujie, Beijing, Selasa (20/7). Shalat Id di masjid yang dibangun pada tahun 996 Masehi tersebut digelar tanpa pengaturan jarak antarmakmum. ANTARA

Setiap Hari Raya Iduladha, sebagian masjid melakukan kegiatan pemotongan hewan kurban di pelatarannya. Tapi tidak dengan Masjid Niujie yang berada di Beijing. Pada asat peryaan Hari Raya Iduladha, masjid tersebut tanpa ada disertai dengan kegiatan pemotongan hewan kurban seperti tahun-tahun sebelumnya.

Hal itu, karena kompleks masjid yang memiliki lahan seluas 10.000 meter persegi di Distrik Xicheng itu sebagai zona protokol kesehatan, yang harus dijalankan untuk mencegah meluasnya wabah COVID-19.

Maka, seusai salat Iduladha, para jamaah berangsur meninggalkan kompleks masjid terbesar dan tertua di Ibu Kota China itu. Meskipun demikian, umat Islam dari berbagai latar belakang etnis di China itu antusias mengikuti salat Id.

Diperkirakan ada 1000 jamaah yang mengikuti salat Id di masjid yang pernah dikunjungi mantan Presiden Abdurrahman Wahid dan Presiden Joko Widodo itu. Bahkan, Masjid Niujie sudah dipadati jamaah sejak pukul 07.00 waktu setempat (06.00 WIB). Sementara, rangkaian salat Iduladha dimulai pukul 08.30.

Dilangsir dari Antaranews.com, salah seorang mahasiswa asal Provinsi Gansu, Ma Zhi, mengatakan dirinya sudah empat kali salat Iduladha di masjid tersebut.

Selanjutnya, dua dari empat  lajur jalan raya di tengah komunitas Muslim terpadat di Beijing itu diblokir untuk akses para jamaah. Hal itu tampak sejak pagi petugas keamanan dibantu tenaga sukarelawan telah bersiaga di jalan raya depan masjid tersebut.

Kemudian, sebelum rangkaian shalat Idul Adha dimulai, dewan imam Masjid Niujie dan jajaran pengurus Asosiasi Islam China (CIA) menyanyikan lagu kebangsaan "Yiyongjun Jinxingqu" di halaman dekat pintu masuk.

Seorang imam menyampaikan tausiyah tentang fadilah dan hikmah Iduladha dengan menggunakan bahasa Mandarin. Dilanjutkan, dengan shalat Id dua rakaat yang dirangkai dengan pembacaan dua khotbah berbahasa Arab oleh seorang khatib dan ditutup dengan doa bersama.

Pada tahun-tahun sebelum pandemi, pemotongan hewan kurban di Masjid Niujie yang dibangun pada tahun 996 Masehi atau pada era Dinasti Liao, memiliki daya tarik tersendiri. Hal itu karena tradisi perayaan Iduladha di China lebih ramai daripada Idul Fitri dan perayaan hari keagamaan Islam lainnya.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X