Fadli Zon Nilai Diplomasi Pemerintah Lemah Soal Perlindungan Rizieq

- Selasa, 26 November 2019 | 14:11 WIB
Fadli Zon (Instagram/fadlizon)
Fadli Zon (Instagram/fadlizon)

Politisi Partai Gerindra Fadli Zon menilai lebih dari dua tahun polemik kepulangan Habib Rizieq Shihab ke tanah air belum kunjung mendapat kejelasan. 

Menurutnya, dari beragam pernyataan yang mewakili pihak pemerintah, terdapat sejumlah persoalan yang menghambat kepulangan Rizieq. 

Tapi, semua tuduhan tersebut tak ada yang terbukti. Termasuk isu overstay yang sering dijadikan alasan pemerintah, dan dugaan pelanggaran hukum yang dia lakukan di Arab Saudi.

"Pemerintah  kemudian menyederhanakan polemik ini, bahwa kendala kepulangan, seperti diungkapkan Menkopolhukan Mahfud MD, berada di sisi pemerintah Arab Saudi dan Rizieq, bukan pada pemerintah Indonesia. Padahal, pihak Saudi tak berkepentingan terhadapnya," ucapnya melalui keterangan tertulis pada Selasa (26/11).

Fadli mengatakan berlarut-larutnya kepulangan Rizieq dari Arab Saudi ke Indonesia, mengindikasikan kegagalan diplomasi pemerintah dalam melindungi segenap  bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, sebagaimana yang diamanatkan oleh konstitusi.

Upaya pemerintah untuk memulangkan ke tanah air seharusnya bersifat imperatif, sebagai bukti kehadiran negara dalam melindungi WNI di luar negeri. 

"Hal tersebut merupakan wujud diplomasi perlindungan terhadap WNI, yang diatur baik oleh hukum internasional maupun nasional," katanya.

Hanya saja, sambungnya, pemerintah kerap berlindung di balik alasan sikap anti-intervensi terhadap kebijakan negara lain. Fadli menilai hal itu keliru karena diplomasi perlindungan berbeda dengan intervensi. 

Diplomasi perlindungan dilakukan melalui upaya negosiasi, sifatnya persuasif, bisa dilakukan secara terbuka ataupun tertutup. 

Dan upaya tersebut tidak bisa disamakan dengan tindakan diplomasi offensive, apalagi dipandang sebagai tindakan yang mengintervensi urusan negara lain. 

Negara harus hadir melindungi dan memfasilitasi untuk bisa kembali ke tanah air dengan sehat dan selamat. 

"Jangan sampai hak Rizieq sebagai WNI untuk memperoleh perlindungan negara, diabaikan hanya karena perbedaan sikap dan pilihan politik dengan pemerintahan saat ini," tegasnya.

Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X