Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar dapat menunda kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Mengingat sekarang ini bahan pokok sedang melambung tinggi.
Kenaikan harga BBM, kata Muzani, akan menyebabkan inflasi, kenaikan harga kebutuhan pokok tinggi, dan daya beli masyarakat yang menurun. Dia pun memuji Presiden Jokowi yang cermat melihat persoalan BBM karena mengedepankan kehati-hatian.
“Pak Jokowi sangat cermat melihat persoalan ini. Kami mengapresiasi dan menghormati Presiden Jokowi karena berhati-hati dalam mengambil keputusan apakah akan menaikan atau tidak BBM ini,” kata Muzani dalam siaran persnya dikutip Senin (29/8/2022).
Memang harus diakui, tutur Muzani, biaya subsidi BBM telah mencapai Rp502 triliun. Angka ini memang sangat membebani APBN dan bukanlah angka yang kecil.
“Meskipun para menterinya telah melaporkan bahwa biaya subsidi BBM kita telah mencapai Rp502 triliun. Angka ini sangat membebani APBN. Tapi Partai Gerindra sebagai kekuatan politik akan terus memperjuangkan kepentingan rakyat,” tutur Muzani.
BACA JUGA: Jelang Isu Kenaikan Harga Pertalite, Polisi Usut Korupsi BBM yang Rugikan Negara Rp451,6 M
Wakil Ketua MPR RI ini berujar jika menaikan harga BBM dalam situasi sekarang bukanlah menjadi jalan guna menekan harga subsidi. Tapi ia yakin Indonesia masih mampu untuk tidak menaikan harga BBM.
“Kami merasa jika negara masih memiliki kekuatan untuk tidak menaikan BBM dan keuangan negara kita masih mampu untuk menahan itu, maka kami berharap BBM tidak dinaikan dan pemerintah mensubsidi rakyat-rakyat kecil, mensubsidi rakyat yang perekonomiannya pas-pasan,” tutup Muzani.
