Tentara Nasional Indonesia (TNI) memastikan, tidak akan menurunkan alat utama sistem senjata (alutsista) dalam proses pengamanan pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden 2019 - 2024.
"Kalau alutsista tidak kita libatkan," ujar Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Taxy Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (5/10).
Ia menegaskan, pihaknya hanya sebagai pendukung keamanan kepolisian dalam mengamankan pelantikan presiden dan wakil presiden di Gedung DPR/DPD/MPR RI pada 20 Oktober 2019.
TNI, kata ia, akan selalu berkoordinasi dengan kepolisian terkait jumlah prajurit yang dibutuhkan untuk pengamanan persiapan hingga pelantikan presiden dan wakil presiden.
"Terkait pelantikan Presiden TNI terus mendukung kepolisian," ujar Panglima TNI Hadi.
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengangendakan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih pada Pemilu 2019, pada 20 Oktober. Pelantikan, sesuai jadwal yang sudah diatur oleh KPU serta habisnya masa bakti Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, tetap sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Pelantikan sesuai jadwal yang sudah diputuskan oleh KPU karena periode DPR dan periode itu sudah fix 5 tahunan," kata Pramono.
