Kebutuhan mobilitas masyarakat pengguna tol yang makin tinggi, serta kapasitas jalan tol yang terus bertambah, menuntut operator jalan tol bertindak lebih dalam meningkatkan aspek keamanan dan keselamatan dalam pengelolaan jalan tol, salah satunya yakni mitigasi terhadap kecelakaan di jalan tol.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengatakan, pihaknya telah meminta kepada asosiasi tol Indonesia untuk memitigasi kemungkinan kecelakaan di jalan tol dengan sebaik-baiknya. Salah satunya adalah terkait prosedur evakuasi korban pada jalan tol, khususnya tol layang bentang panjang seperti Jakarta-Cikampek II Elevated.
"Makanya saya juga sampaikan, dulu pernah usul saya ke Jasa Marga, kalau bisa asosiasi tol buat satu helipad dan siapkan helikopter. Kalau ada kecelakaan, nanti heli itu yang evakuasi. Bu Desi (Dirut Jasa Marga) juga sedang bahas itu dengan yang lain," ujar Budi di Tol Japek II Elevated KM 38, Kamis (12/112).
Menurut Budi, sangat penting menyiapkan sebuah sistem mitigasi terhadap kecelakaan di jalan tol. Pasalnya, melihat dari beberapa kasus kecelakaan di tol yang terakhir terjadi, penanganan cepat dan tepat sangat penting dalam meminimalisir jumlah korban jiwa.
"Yang disiagakan ya sistem. Kalau terjadi kecelakaan apa yang harus dilakukan, pasti penanganan kepada korban dulu. Jalan cukup luas. Tapi minimal kita siapkan sarananya," pungkasnya.
