'Teror' Ular Kobra, Ini Penjelasan LIPI

- Jumat, 13 Desember 2019 | 15:34 WIB
Petugas mengevakuasi ular kobra dari pemukiman warga di Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/12). (Antara/Risky Andrianto)
Petugas mengevakuasi ular kobra dari pemukiman warga di Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/12). (Antara/Risky Andrianto)

Masyarakat sejumlah daerah di Indonesia, seperti Bogor, Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur dikejutkan dengan penemuan puluhan anak Ular Kobra, di sekitar wilayah pemukiman. Bahkan, ada ular yang 'tinggal' di sudut-sudut rumah warga. 

Fenomena ini ditanggapi oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Peneliti reptil dari Pusat Penelitian Biologi LIPI Amir Hamidy mengungkapkan, secara umum ada dua jenis Ular Kobra di Indonesia. Yakni Kobra Sumatra (Naja Sumatrana) dan Kobra Jawa (Naja Sputarix).

"Kobra Sumatra terdapat di Sumatra dan Kalimantan. Sementara Kobra Jawa terdistribusi di Jawa, Bali, Lombok, Komodo, Rinca, Sumbawa dan Flores," jelas Amir seperti dilansir situs lipi.go.id, Jumat (13/12).

Dijelaskan olehnya, untuk menghindari masuknya ular ke rumah, dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan rumah, hingga menggunakan pembersih lantai dengan aroma yang menyengat. Sebab, ular tidak suka dengan bau yang tajam. Hindari pula meninggalkan sampah bekas makanan.

-
(Antara/Risky Andrianto)

 

"Sampah bekas makanan mengundang tikus, salah satu mangsa ular. Bersihkan juga tumpukan barang di rumah, termasuk pekarangan, seperti daun kering dan material tumpukan yang bisa digunakan ular untuk bersembunyi," paparnya.

Habitat Kobra Jawa

Amir menjelaskan, Kobra Jawa mendiami habitat seperti perbatasan hutan terbuka, savana, persawahan dan pekarangan rumah. Memiliki ukuran rata-rata 1,3 meter dan bisa tumbuh mencapai panjang 1,8 meter, sekali bertelur induk ular ini mampu menghasilkan 10-20 butir telur. Menurutnya, telur ular ini menetas saat awal musim hujan, seperti saat ini.

"Telur-telur tersebut akan menetas dalam waktu 3-4 bulan. Telur-telur itu diletakkan di lubang tanah atau bawah serasah daun kering yang lembab. Awal musim hujan merupakan waktu menetasnya telur ular sesuai dengan siklus alami. Ini fenomena wajar," jelasnya.

Ia menambahkan, ular menyukai suhu ruangan yang hangat dan lembab untuk menetaskan telur. Ini termasuk lingkungan dan tempat tinggal manusia. Menurutnya, hampir semua jenis ular, termasuk Kobra pada periode tertentu akan meninggalkan telurnya dan dibiarkan menetas sendiri. 

"Dibiarkan telur tersebut menetas sendiri. Begitu menetas, anakan Kobra akan menyebar kemana-mana," pungkas peneliti reptil pada Pusat Penelitian Biologi LIPI ini . 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X