Heboh Netizen Ngaku Orang Indonesia Ancam BWF: Kami akan Kirim Teroris

- Selasa, 23 Maret 2021 | 14:50 WIB
Ancaman untuk BWF. / Atlet yang juarai All England. (Instagram/@bwf.official)
Ancaman untuk BWF. / Atlet yang juarai All England. (Instagram/@bwf.official)

Badminton World Federation (BWF) menjadi bulan-bulanan netizen setelah memaksa mundur pebulu tangkis Indonesia dari All England karena kasus COVID-19.

Akun Instagram BWF bahkan sempat menghilang. Baru-baru ini BWF kembali mendapat pesan tak mengenakkan dari seorang netizen yang mengaku orang Indonesia.

Pesan tersebut berisi ancaman pembunuhan kepada BWF. Netizen itu ingin BWF membuat video permintaan maaf jika tidak mau ada hal tak diinginkan yang terjadi.

"Dengar,  kami akan membunuh kalian semua, mungkin bisa mulai dari pemimpin dan yang lain siap-siap saja. Kami sebagai masyarakat Indonesia ingin kalian membuat video meminta maaf atas insiden yangetrjadi. Jika tidak, saya berjanji akan membunuhmu,” tulis netizen tersebut, Selasa (23/3/2021).

-
Ancaman pembunuhan untuk BWF. (Instagram/@bwf.official)

Baca juga: Timnas Indonesia Tak Puas dengan Permintaan Maaf dari BWF, Ini Tuntutannya

Tak hanya ancaman pembunuhan, netizen tersebut bahkan mengaku akan mengirimkan teroris.

"Dengar, kami akan mengirim teroris ke negaramu," ujar netizen tersebut.

BWF pada awalnya tampak tidak ingin menggubris netizen yang mengirim pesan ancaman tersebut. Namun, mereka akhirnya membagikan isi percakapan tersebut dan mengatakan bahwa hal tersebut tidak benar untuk dilakukan.

Sebelumnya, Presiden BWF Poul-Erik Hoyer secara khusus meminta maaf sekaligus menyampaikan penyesalan dan kekecewaannya atas kejadian yang menimpa atlet Indonesia di All England 2021.

“Saya dengan tulus menyampaikan permohonan maaf atas kesedihan dan frustasi yang dialami oleh seluruh pemain dan tim Indonesia,” kata Poul-Erik Hoyer.

Namun, timnas bulutangkis Indonesia yang berlaga di All England 2021 tidak puas dengan permintaan maaf dari BWF tersebut.

Atlet ganda putra Marcus Fernaldi Gideon meminta BWF agar melakukan persiapan lebih matang. BWF seharusnya punya persiapan lebih baik, mengingat jumlah turnamen yang digelar lebih sedikit gara-gara pandemi Covid-19.

"Persiapan harus lebih matang. Takutnya nanti kalau ada kejadian seperti ini lagi, mereka (BWF) cuma minta maaf tanpa ada pertanggungjawaban yang pasti. Jangan hanya cuma minta maaf lalu urusannya dianggap selesai, harusnya tidak seperti itu," tutur Marcus dalam konferensi pers, dikutip dari Antara, Selasa (23/3/2021).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X