Curhatan Mantan Menteri Susi Pujiastuti Saat Pandemi: Susi Air Pemasukan Nol Dua Bulan Ini

- Sabtu, 13 Juni 2020 | 10:46 WIB
Kiri: Susi Pudjiastuti. (instagram/@susipudjiastuti115). Kanan: Maskapai Susi Air.  (instagram/@susiair.id)
Kiri: Susi Pudjiastuti. (instagram/@susipudjiastuti115). Kanan: Maskapai Susi Air. (instagram/@susiair.id)

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti secara gamblang menceritakan dampak yang dirasakannya sejak pandemi corona melanda

Dalam kanal YouTube BNPB Indonesia, Susi mengatakan bahwa maskapai penerbangannya, Susi Air sudah dua bulan tidak beroperasi, hingga akhirnya tak memiliki pemasukan.

"Susi Air sudah dua bulan nol penerbangan. Tidak ada pemasukan sama sekali," cerita Susi.

Saking sulitnya, Susi menyebutkan bahwa ini adalah kondisi yang paling sulit dalam hidupnya saat berusaha. Sejumlah strategi yang diambil kata Susi dinilai tak akan membuat situasi membaik di tengah pandemi corona.

-
Susi Pudjiastuti. (instagram/@susipudjiastuti115)

"Kalau kita bilang ekonomi saya pikir (ini) tersulit dalam hidup usaha saya. Dalam hidup saya bekerja, usaha itu kali ini. It's a stop, bukan sulit lagi, nihil," lanjutnya.

Sudah alami kesulitan hingga tak dapat pemasukan, Susi harus tetap membayar kewajibannya seperti keadaan normal. Misalnya, setiap 3 bulan, ia harus membayar sebesar Rp8 jura untuk mengurus security clearance kepada 24 pegawainya.

"Itu semua beban terus jalan tetapi penerbangan tidak ada sama sekali. Tapi kan kalau mau terbang kita juga harus siap. Jadi ini ekonomi tersulit dalam hidup usaha saya bekerja," sambungnya.

Wanita yang kini berusia 55 tahun itu menceritakan bahwa pandemi corona sangat berdampak terhadap bisnisnya, bahkan tak menutup kemungkinan maskapai itu mengalami pailit.

Guna bertahan di tengah pandemi corona seperti sekarang ini, Susi sampai harus merumahkan banyak karyawannya. Menurutnya, pilihan untuk menjual aset pun tak akan mudah dalam kondisi seperti sekarang ini.

"Kami bertahan dengan menutup banyak cabang, merumahkan banyak karyawan. Tapi kalau tidak kembali kan ya harus shutdown total, harus give up (menyerah) atau dalam undang-undang (UUD) kepailitan ya kita harus menyatakan pailit," smabungnya.

Susi menceritakan, walaupun dalam seminggu ini sudah ada penerbangan, namun Susi Air baru melayani penerbangan logistik ke Jakarta. Itupun kapasitas penerbangannya masih di bawah 2% dari kapasitas maksimal saat normal. Menurut Susi, penerbangan baru bisa normal di tahun 2021.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Susi Air (@susiair.id) on

"Kalau dibuka saya perkirakan bisa mencapai 50% baru tahun depan, tapi selama satu tahun ini perawatan dari mana?," sambungnya.

Susi dalam kesempatan itu juga menceritakan tentang rincian biaya yang harus tetap di bayarnya, seperti security clearance, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan STNK pesawat.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X