Meski Pagi Ini Menguat, Rupiah Berpotensi Kuat Terkoreksi Karena Ini

- Kamis, 13 Agustus 2020 | 10:25 WIB
Ilustrasi uang rupiah. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Ilustrasi uang rupiah. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pukul 09.07 WIB pagi ini, Kamis (13/8/2020) bergerak naik. Rupiah menguat 0,22% atau 33 poin ke level Rp14.718 per dolar AS. 

Meski pagi ini mengalami penguatan, namun rupiah diprediksi akan kandas pada perdagangan hari ini. Ada beberapa penyebab, namun salah satu yang paling berpengaruh yakni terkait keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hari ini dijadwalkan memberikan keterangan terkait keputusan memperpanjang masa transisi PSBB atau tidak. 

Hal itu disampaikan oleh Direktur TFRX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, saat dihubungi Indozone pada Kamis (13/8/2020). Menurut Ibrahim, ketidakpastian perpanjangan masa transisi tersebut berpotensi menekan laju pergerakan rupiah hari ini.

Ibrahim mengatakan para pelaku pasar mencemaskan kebijakan PSBB Transisi di Jakarta yang berpotensi kembali diperpanjang oleh Gubernur Anies. Sebab, jika masa transisi itu diperpanjang, maka dikhawatirkan perekonomian akan mencapai stagnan. Padahal, setelah pada kuartal II-2020 kemarin PDB Indonesia -5,32%, dibutuhkan faktor pengungkit yang bisa mendorong PDB kuartal III-2020 bisa tumbuh positif, agar Indonesia terbebas dari jurang resesi. 

"Kalau PSBB Transisi kembali diperpanjang, maka kebangkitan perekonomian Indonesia di kuartal III 2020 semakin sulit. Investor sudah melihat resesi Indonesia sudah di depan mata," kata Ibrahim. 

Sebagaimana diketahui, PSBB Transisi pertama kali diberlakukan pada 5 Juni-2 Juli. Kemudian diperpanjang selama 14 hari pada 16 Juli hingga 30 Juli. PSBB Transisi diperpanjang untuk ketiga kalinya pada 31 Juli hingga 13 Agustus.

"Pelaku pasar berharap sore ini keputusannya adalah tidak memperpanjang PSBB Transisi, sehingga Jakarta memasuki fase normal baru," ungkap Ibrahim. 

Faktor lain yang juga berpotensi menekan rupiah adalah dari faktor eksternal, terkait belum dicapainya kesepakatan antara Partai Republik dengan Partai Demokrat didalam senat AS, tentang kebijakan stimulus fiskal untuk para pengangguran yang jumlahnya mencapai 30 juta orang lebih, dengan nilai stimulus sebesar US$1 triliun.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X