Kasus Linda Tewas Tergantung di Ventilasi Tuntas, Pelaku Dijerat Pembunuhan Berencana

- Senin, 7 Desember 2020 | 15:11 WIB
Pejabat kepolisian menunjukkan barang bukti kepada tersangka berinisial RP (tengah), dalam konferensi pers kasus tewasnya mahasiswi LNS yang ditemukan tergantung di ventilasi rumah, di Mapolresta Mataram, Jumat (14/8/2020). (ANTARA/Dhimas B.P.)
Pejabat kepolisian menunjukkan barang bukti kepada tersangka berinisial RP (tengah), dalam konferensi pers kasus tewasnya mahasiswi LNS yang ditemukan tergantung di ventilasi rumah, di Mapolresta Mataram, Jumat (14/8/2020). (ANTARA/Dhimas B.P.)

Kepala Kejari Mataram Yusuf menyebut berkas penyidikan kasus pembunuhan Linda Novitasari (23) mahasiswi Universitas Mataram (Unram) dinyatakan lengkap.

"Karena sudah P-21, penyidik sudah kita minta melaksanakan tahap dua (pelimpahan tersangka dan barang bukti) pada akhir pekan lalu," kata Yusuf seperti dilansir dari Antara pada Senin (7/12/20).

Sebelumnya perempuan yang makamnya dibongkar untuk mencari bukti terkait kehamilannya ini diduga dibunuh kekasihnya sendiri RPN alias Rio (22). Keduanya sempat bertengkar soal kehamilan di luar nikah.

Korban tewas setelah dicekik lalu jasadnya digantung di ventilasi pintu di kediamannya,  di Perumahan Royal Mataram, Kawasan Lingkar Selatan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kronologi Pembunuhan

Pembunuhan ini diawali dengan perselisihan pelaku dan Linda pada Kamis sore, 23 Juli 2020, sekitar pukul 17.00 Wita.

Cekcok itu terkait Linda yang hendak memberitahukan kondisi kehamilannya ke orang tua Rio. Linda meminta pertanggungjawaban. Linda lalu mengancam bunuh diri dengan sebilah pisau.

Pelaku sempat berhasil menenangkan Linda. Namun, pelaku kemudian didesak pulang ke rumahnya di Janapria, Lombok Tengah. Tapi Linda keberatan.

Linda mengambil anak panah. Mengarahkan pada dirinya sendiri. Sesaat kemudian, mengarahkannya pada pelaku lalu menghalau perbuatannya dengan memegani leher korban. 

Tersangka mengatur siasat menyamarkan perbuatannya. Kekasih yang meninggal karena tangannya itu kemudian digantung dengan tali berwarna oranye.

Sofa ruang tamu dipakai sebagai penyangga untuk mengangkat Linda ke jerat tali.

Untuk menyempurnakan siasat agar Linda seolah gantung diri, R menyeret kursi di bawah tubuh Linda yang sudah menggantung. Sofa kemudian dikembalikan ke posisi semula.

Setelah mengatur rencana pembunuhan dan seakan korban bunuh diri, tersangka lalu pulang ke Lombok tengah.

Dia mengatur dengan merekayasa alibinya kalau seakan tidak berada di lokasi kejadian saat peristiwa itu berlangsung.

Pada Jumat, 24 Juli 2020 sore, dia terbang ke Denpasar, Bali. Alasannya mengantar adiknya yang hendak mengikuti tes seleksi masuk perguruan tinggi.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X