Tersendatnya Normalisasi Sungai di DKI Jakarta Disebut Akibat Mafia Tanah

- Selasa, 9 Maret 2021 | 21:46 WIB
File photo: Foto udara wilayah bantaran Sungai Ciliwung di kawasan Bukit Diri, Jakarta, Minggu (5/1/2020). (photo/ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
File photo: Foto udara wilayah bantaran Sungai Ciliwung di kawasan Bukit Diri, Jakarta, Minggu (5/1/2020). (photo/ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut tersendatnya normalisasi sungai di ibu kota akibat persoalan sengketa dan mafia tanah dalam usaha pembebasan lahan untuk program mengatasi banjir.

"Terkait pembebasan lahan normalisasi karena terkait masalah sengketa lahan, masalah tanah, kepemilikan dan sebagainya juga mafia-mafia tanah," ujar Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (9/3) dikutip dari ANTARA.

Persoalan mafia tanah menjadi pekerjaan rumah terberat Pemerintah Provinsi DKI dalam berbagai bidang. Yang terbaru masalah ini terjadi dalam pembelian lahan untuk program Rumah DP Rp0 saja yang kini ditangani KPK.

"Memang di Jakarta ini banyak sekali sengketa lahan dan mafia tanah," ujar dia.

Baca juga: Usai Sinovac, Indonesia Kini Kedatangan 1,1 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca

Karena itu, kata dia, perlunya kerja sama yang baik antara Pemprov DKI, Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Polri untuk dapat memberantas mafia tanah. "Dan memberikan hak kepada masyarakat yang memiliki tanah dengan baik," katanya.

Dia setuju dengan aturan Presiden Jokowi yang memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Sigit Sulistyo untuk menuntaskan persoalan ini. Apalagi masalah mafia tanah ini tidak hanya ada di DKI tapi juga di seluruh Indonesia.

"Yang disampaikan Pak Jokowi bahwa memerintahkan ke Kapolri Pak Sigit untuk memberantas mafia tanah," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X