Presiden Buka Suara Soal Tewasnya 6 Laskar, Refly Harun: Tak Ada Empati Pada Korban Jiwa

- Senin, 14 Desember 2020 | 15:20 WIB
Refly Harun (Youtube/ ReflyHarun)
Refly Harun (Youtube/ ReflyHarun)

Terkait tanggapan Presiden Joko Widodo yang angkat bicara soal tewasnya 6 laskar Front Pembela Islam (FPI), Refly Harun menyebut hal itu tidak jelas ditujukan terhadap kasus yang mana.

Dalam sebuah video yang diunggah di akun Youtube Refly Harun, ia menyebutkan bahwa tanggapan Presiden Jokowi mengenai tewasnya 6 laskar FPI itu tidak spesifik.

"Setelah satu pekan bergeming, akhirnya (Presiden Jokowi) mengeluarkan pernyataan juga mengenai kejadian yang berlangsung, tapi ya tidak jelas ini ditujukan pada kasus yang mana, ya mungin maksudnya kasus tewasnya 6 laskar Front Pembela Islam," kata Refly di video tersebut seperti dikutip INDOZONE, Senin (14/12/20).

Ahli hukum tata negara ini menyebut tanggapan Jokowi yang dilansirnya dari satu sumber itu, tidak memiliki empati dan simpati terhadap korban jiwa, pernyataannya sangat normatif. 

"Tetapi tidak spesifik, tidak ada empati tidak ada simpati terhadap korban jiwa. Pernyataanya ya sangat normatif. Ini pernyataan untuk dipakai seumur hidup," ujar Refly.

Refly menduga kemunginan tanggapan Presiden Jokowi yang berbentuk press rilis itu dibuat oleh staf khusus Presiden dan bisa saja tidak mendapat acc dari Presiden Joko Widodo. 

"Bentuknya adala press rilis yang berarti tidak keluar dari mulut Jokowi sendiri, dan press rilis tidak dibuat lansung oleh presiden, belum tentu juga di acc sama presiden Jokowi, bisa saja hanya selevel staf khusus presiden," ujar Refly.

Refly juga menyayangkan Presiden Jokowi yang tidak mempersoalkan dan tidak menjawab masalah tewasnya 6 laskar FPI yang beredar dengan versi berbeda.

"Sayang sekali presiden Jokowi tidak mempersoalkan, tidak menjawab masalah itu, ini terlalu normatif," kata Refly.

Tak hanya itu, Refly juga mengkritik Presiden karena tidak memberikan ucapan belasungkawa terhadap korban maupun keluarga korban yang tewas. 

"Dan tidak juga menyampaikan belasungkawa dan turut berduka cita terhadap jatuhnya korban dan kepada keluarga baik bapak maupun ibunya atau saudara-saudaranya, karena kita tau mereka yang terenggut nyawanya ini masih sangat muda," sambung Refly.

Sebelumnya Presiden Jokowi telah angkat bicara soal tewasnya 4 warga Sigi dan 6 laskar Front Pembela Islam (FPI). Dia menegaskan bahwa hukum harus dipatuhi dan ditegakkan untuk melindungi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.

Hal itu disampaikan Jokowi usai berolahraga sepeda di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (13/12/2020) pagi. Ia menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara hukum.

Oleh karena itu, Presiden menegaskan bahwa sudah menjadi kewajiban bagi para penegak hukum untuk menegakkan hukum secara adil.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X