Sejumlah peternak ayam petelur di Magetan, Jawa Timur mengeluh karena harga pakan ayam yang semakin naik, sementara harga telur malah turun terus.
Hal ini membuat mereka menderita kerugian. Salah seorang peternak ayam petelur bernama Fery mengatakan harga pakan ayam naik dari kisaran Rp300.000 hingga Rp350.000 per sak menjadi Rp400.000 per sak.
"Peternak sangat merugi dengan harga pakan yang mencapai Rp400.000 per sak tersebut. Apalagi saat ini harga telur ayam di tingkat petani dan pasaran terus menurun," ujar Fery, dilansir dari Antara, Jumat (29/1/2021).
Saat ini, harga telur ayam dari kandang di tingkat petani mencapai Rp17.200 per kilogram. Sedangkan harga telur ayam di pasaran berkisar Rp19.000 hingga Rp20.000 per kilogram. Harga itu turun dari sebelumnya Rp22.000 per kilogram.
"Harga telur ayam di pasaran yang terus turun dan operasional pakan yang naik membuat peternak ayam petelur semakin merugi," katanya.
Menurutnya, peternak baru untuk jika harga telur di tingkat petani adalah Rp20.000 per kg.
Kepala Bidang Usaha Tani Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan Nur Haryani mengakui bahwa 5 bulan terakhir harga pakan ayam naik, sementara di pasar harga telur malah turun.
Turunnya harga telur ayam di pasar tradisional tersebut disebabkan karena turunnya daya beli masyarakat akibat pandemi COVID-19.
Ini sesuai hukum pasar, dimana harga akan turun mengikuti permintaan pasar yang rendah.
Telur ayam merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Magetan. Jumlah populasi ayam petelur di Magetan diperkirakan mencapai lebih dari 2 juta ekor yang semuanya masih dibudidayakan oleh peternak secara tradisional.
Beberapa waktu lalu, sempat viral seorang peternak telur yang membuang telur-telur miliknya karena kesal harga telur turun terus.
