Profesor USU yang Sebut Orang Papua Bodoh Bersyukur Kalau Dipenjara: Paling Cuma 6 Bulan

- Selasa, 2 Februari 2021 | 19:33 WIB
Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU), Profesor Yusuf Leonard Henuk, (Twitter)
Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU), Profesor Yusuf Leonard Henuk, (Twitter)

Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU), Profesor Yusuf Leonard Henuk, bersikukuh tak akan meminta maaf atas cuitannya di Twitter yang menyebut orang Papua bodoh.

Ia tetap berpegang pada klarifikasi yang sudah disampaikannya di Twitter, bahwa frasa ' orang Papua bodoh' yang ia tulis hanya dialamatkan kepada orang-orang Papua yang membela aktivis HAM Veronica Koman dan Natalius Pigai.

"Saya tidak maulah (minta maaf). Saya bukan anak kecil. Mereka paksa saya minta maaf, saya tidak akan minta maaf. Biarlah kita tunggu hukum. Tunggu aja. Jangan kita main di sini," ujarnya saat diwawancarai wartawan, usai menghadiri pertemuan dengan sejumlah mahasiswa Papua yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Papua (IMP) yang kuliah di USU, Selasa (2/2/2021).

-
Klarifikasi Yusuf Leonard Henuk.

Saat berdebat, seorang mahasiswi Papua menyampaikan dengan nada berapi-api bahwa Yusuf telah merusak nama baik USU.

"Saya tidak mau ada dosen prof seperti bapak di sini. Kita tidak bicara politik segala macam. Bapak sudah merusak nama baik USU, sebagai guru besar USU. Di Twitter orang bukan tanya Prof Yusuf nya, tapi dosen mana begitu. Orang tau bapak dosen USU," ujar mahasiswi tersebut.

Yusuf langsung membalas ucapan mahasiswi itu dengan klarifikasi yang sebelumnya ia sampaikan.

"Klarifikasi saya kalau kamu lihat, ditujukan ke Lucifer, si Veronica Koman. Dia selalu jual orang Papua. Jadi kamu jangan marah. Hasilnya sudah jalan di sana. Yang kamu bilang itu kita tunggu ahli bahasa, bukan kamu yang dari Papua," kata Yusuf.

Yusuf juga mengatakan bahwa dirinya tidak takut dipenjara karena cuitannya itu. Ia juga yakin, kalaupun ia dipenjara, hukumannya tak akan lama.

"Kalau saya kalah, kan saya punya nama. Kalau saya masuk penjara, ya syukur lah. Saya bukan pencuri dan bukan korupsi besar-besaran. Paling ini 3 tahun. 6 bulan lah rata-rata," katanya pula.

Adapun Profesor Yusuf Leonard Henuk, menjadi bahan perbincangan khalayak usai menghina mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai dengan ejekan bernada rasis di Twitter.

Ia mengunggah foto Natalius Pigai dan menyandingkannya dengan sebuah foto seekor monyet sedang bercermin pada 2 Januari 2021.

-
Cuitan rasis Yusuf Leonard Henuk. (Twitter)

Di situ, Yusuf mengkritik Pigai yang mempertanyakan kapasitas Jenderal Hendropriyono di Indonesia.

"Pace @NataliusPigai2 beta mau suruh ko pergi ke cermin lalu coba bertanya pada diri ko:"Memangnya @NataliusPigai2  punya kapasitas di negeri ini?".Pasti ko berani buktikan ke @edo751945  & membantah pernyataan @ruhutsitompul  yang tentu dapat dianggap salah," tulisnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X