Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah ikut memberikan komentar terkait ledakan bom yang terjadi di Gereja Katedral, Makassar. Dia meminta agar masyarakat tidak lagi menghubungkan teroris dengan agama manapun.
Fahri menganggap bahwa para teroris tersebut adalah jiwa kosong yang diselundupkan ke Indonesia yang cinta perdamaian dan persaudaraan.
"Teroris jangan lagi dihubungkan dengan agama, mereka adalah jiwa kosong yang diselundupkan ke dalam bangsa kita yg cinta damai dan persaudaraan," kata Fahri Hamzah melalui akun Twitter-nya, Senin (29/3/2021).
Baca juga: Densus 88 Gerebek Terduga Teroris di Sukabumi, Petugas Sita Barang Bukti
Dia mengatakan bahwa para teroris adalah bom waktu yang alat picu ledaknya dikendalikan oleh orang lain. Fahri menilai teroris adalah penyusup yang sengaja ingin merusak barisan.
"Mereka ini bom waktu yang alat picu ledaknya dikendalikan orang lain. Mereka ini penyusup yg bermaksud merusak barisan. Waspadalah!" lanjutnya.
Teroris jangan lagi dihubungkan dengan agama, mereka adalah jiwa kosong yang diselundupkan ke dalam bangsa kita yg cinta damai dan persaudaraan. Mereka ini bom waktu yang alat picu ledaknya dikendalikan orang lain. Mereka ini penyusup yg bermaksud merusak barisan. Waspadalah!
— #FahriHamzah2021 (@Fahrihamzah) March 29, 2021
Fahri kemudian menjelaskan makna dari jiwa kosong itu sendiri. Dari jiwa kosong, kata dia, biasanya akan diisi oleh orang-orang yang frustasi atau mengidap kelainan jiwa.
"Dalam teori “jiwa kosong” itu kita akan menemukan jalan untuk memitigasi potensi teroris di depan kita. Dan jiwa kosong biasanya diisi oleh yg frustrasi atau mengidap kelainan jiwa. Tapi dipakaikan 'identitas' yang mirip identitas agama. Nah, lebih baik gitu cara kerjanya," ungkap Fahri.
Dalam teori “jiwa kosong” itu kita akan menemukan jalan untuk memitigasi potensi teroris di depan kita. Dan jiwa kosong biasanya diisi oleh yg frustrasi atau mengidap kelainan jiwa. Tapi dipakaikan “identitas” yang mirip identitas agama. Nah, lebih baik gitu cara kerjanya.
— #FahriHamzah2021 (@Fahrihamzah) March 30, 2021