Talenta Dipuji, Kisah 5 Pemuda Jepara Pembuat Mimbar Masjid Al Aqsa Sempat Ditahan Israel

- Rabu, 24 Maret 2021 | 19:55 WIB
Mimbar masji Al-Aqsha di Jerusalem. (Instagram/HabibNeta)
Mimbar masji Al-Aqsha di Jerusalem. (Instagram/HabibNeta)

Kisah lima orang pria pengukir kayu asal Jepara terlibat dalam pembuatan mimbar masjid Al-aqsa, membuka mata publik betapa tingginya kearifan dan talenta orang-orang Indonesia di mata dunia. 

Satu orang yang merasakan dan melihat langsung betapa hebatnya talenta orang Jepara, wartawan senior Neta S Pane saat mengunjungi langsung Jerusalem.

"Di Aqsa awak menemukan mimbar tempat qatib khotbah ternyata dipesan dari Jepara. Berbagai mebel ukiran Jepara ini sempat awak temukan juga saat mengunjungi Istana Musim Dingin Tsar Rusia di Stpetersburg," tulis Neta S Pane melalui akun Instagramnya seperti yang dikutip Indozone, Rabu (24/3/2021). 

Dalam perjalanan keliling Israel, Neta yang kini sebagai Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) mengungkapkan saat mengunjungi negara itu tentunya tak melupakan menjelajahi Yerusalem, wabil khusus Majidil Aqsa.

Kebetulan dia menginap tak jauh dari Aqsa, hanya 400 meter. Sehingga selama di Yerusalem awak bisa bolak balik ke Aqsa dan menjelajahi Aqsa.

"Untuk melihat jejak jejak Rasulallah Muhammad SAW saat melakukan perjalanan Isra Miraj. Melihat batu pijakan Rasulallah saat menuju ke langit ke tujuh atau melihat jejak pendaratan Buraq saat tiba dari Makkah. Awak juga sempat sholat Jumat di Aqsa," sebutnya.

Dalam sebuah seminar yang membahas tentang masjid Al-Aqsha di Jakarta beberapa waktu yang lalu, seorang narasumber asal Palestina pernah mengemukakan bahwa dalam proses replikasi mimbar Nuruddin Zanki dalam masjid Al-Aqsha  yang dibakar Israel tahun 1969, ternyata melibatkan lima orang pengukir kayu dari Jepara, Indonesia.

Seperti yang dikutip dalam situs adararelief.com, Adara Relief International sebagai LSM yang peduli pada urusan Palestina langsung mencari tahu keberadaan warga Jepara yang terlibat dalam proses replikasi yang membutuhkan waktu selama empat tahun tersebut (2003-2007).

Hingga pada Selasa 13 Juni 2017, Adara berhasil menemui tiga dari lima orang yang terlibat. Mereka adalah Abdul Mutholib (47), Zaenal Arifin (42) dan Ali Ridho (65), warga Desa Tegal Sambi, kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. Dua yang lainnya adalah Sarmidi (53) dan Mustafid Dinul Azis (39).

“Merupakan kebahagiaan bagi kami disini menerima kehadiran pengurus Adara. Ini adalah apresiasi pertama yang kami terima dari sesama masyarakat Indonesia,” ucap haru Zaenal Arifin.

“Dalam proses pembuatan replikasi mimbar di Jordan selama empat tahun, kami ditengok oleh para wakil pemerintahan negara-negara yang terlibat dalam proses. Ada dari Turki, Jordan dan Aljazair. Kami selalu ditanya oleh teman-teman dari dua negara itu dengan pertanyaan yang tidak bisa kami jawab, mana wakil pemerintah Indonesia?,” kisah bapak tiga anak ini mewakili dua rekannya.

Abdul Mutholib adalah pengukir yang berkesempatan memasang potongan-potongan ukiran langsung di Masjid Al-Aqsha.

Selama sepuluh hari, bapak dua anak ini tinggal di lingkungan masjid ketiga yang dianjurkan Nabi Muhammad untuk menjadi salah satu tempat yang harus dikunjungi setelah masjid Al-Haram di Mekah dan masjid Nabawi di Madinah.

“Saya sangat senang dan bangga bisa terlibat dalam proses replikasi mimbar Nuruddin Zanki ini, yang membuat saya bisa langsung mendatangi dan salat di masjid Al-Aqsha,” tutur pria yang biasa dipanggil Tholib ini.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X