Empat orang diserang dengan cara ditusuk saat berada di sekitar kantor lama majalah kontroversial Charlie Hebdo di Paris, Prancis, Jumat (25/9/2020).
Dilansir dari Reuters, Perdana Menteri Jean Castex membenarkan peristiwa ini.
Akibatnya, dua dari empat korban mengalami luka serius, kata polisi.
Dua tersangka kabur usai melakukan aksinya. Sedangkan lokasi kejadian kini telah dipasangi garis polisi.
Di tempat itu, polisi menemukan suatu bungkusan yang mencurigakan.
Menurut pihak kepolisian, ditemukan sebilah benda tajam menyerupai parang atau pisau pemotong daging.
Otoritas setempat meminta masyarakat agar menjauhi area tersebut.
Saat ini, petugas kepolisian masih menggelar operasi di distrik timur laut ibu kota.
Wakil wali kota Emmanuel Gregoire mencuit di Twitter bahwa polisi masih mengejar seseorang "yang berpotensi membahayakan."
Insiden penusukan tersebut terjadi tiga pekan usai 14 orang menjalani sidang di Paris.
Mereka diduga terlibat dalam penyerangan mematikan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo usai menerbitkan kartun Nabi Muhammad SAW yang dinilai sebagai penghinaan.
Akibat penyerangan itu, 12 orang meninggal dunia.
Seolah tak kapok, majalah Charlie Hebdo kembali memuat kartun Nabi Muhammad bertepatan pada sidang 14 terdakwa penyerangan.
Dilansir dari BBC Indonesia, halaman depan pada edisi terbaru Charlie Hebdo kali ini memuat 12 kartun Nabi Muhammad, yang diterbitkan di surat kabar Denmark sebelum muncul di Charlie Hebdo.
Meski menuai banyak kritikan, namun pejabat Prancis menolak mengomentari ulah majalah tersebut.