Malaysia Resmi Umumkan Darurat Nasional, Kurs Ringgit Ikut Melemah

- Selasa, 12 Januari 2021 | 22:51 WIB
Ilustrasi Uang Ringgit Malaysia. (photo/REUTERS/Thomas White/ilustrasi)
Ilustrasi Uang Ringgit Malaysia. (photo/REUTERS/Thomas White/ilustrasi)

Raja Malaysia pada Selasa (12/1/2021) mengumumkan keadaan darurat nasional untuk menangani lonjakan kasus virus corona. 

Sultan Abdullah merasa Covid-19 di Malaysia berada dalam tahap yang sangat kritis.

Dampaknya, nilai tukar ringgit Malaysia ambruk melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (12/1/2020), setelah pemerintahnya menetapkan kondisi darurat nasional.

Saham-saham Malaysia ditutup beragam pada perdagangan Selasa, setelah melemah sehari sebelumnya ketika keadaan darurat nasional mulai diberlakukan, dengan indikator utama Indeks Harga Saham Gabungan Kuala Lumpur (KLCI) terpangkas melemah 0,32 persen atau 5,21 poin, menjadi menetap di 1.611,04 poin.

Sementara itu Indeks Emas yang mewakili 98 persen dari kapitalisasi pasar penuh semua sekuritas biasa yang tercatat di pasar utama Bursa Malaysia, turun tipis 0,03 persen atau 3,58 poin, menjadi berakhir pada 11.552,06 poin.

Pada akhir perdagangan, terdapat 732 saham yang berhasil meraih keuntungan, 502 saham mengalami kerugian, dan 421 saham diperdagangkan tidak berubah.

Volume transaksi meningkat menjadi 8,41 miliar saham senilai 5,76 miliar ringgit Malaysia (1,42 miliar dolar AS), dibandingkan dengan 6,63 miliar saham senilai 5,56 miliar ringgit Malaysia (1,38 miliar dolar AS) pada Senin (11/1/2021).

Pemerintah Malaysia mulai memberlakukan keadaan darurat nasional pada Selasa, namun pasar modal dan lembaga keuangan Malaysia akan terus beroperasi seperti biasa selama keadaan darurat nasional, kata kementerian keuangan.

Pemerintah juga memiliki cukup likuiditas untuk mendukung stimulus fiskal tambahan jika perlu, katanya.

Raja Malaysia mengumumkan keadaan darurat pada Selasa untuk mengekang penyebaran COVID-19.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X