Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Balitbang) Kementerian Perhubungan, sebagian masyarakat masih bersikeras untuk mudik.
“Dari hasil survei tersebut diketahui sebagian masyarakat akan tetap bersikeras mudik walaupun pemerintah melakukan intervensi dengan berbagai kebijakan atau keputusan tidak mudik, sehingga diperlukan upaya untuk mengantisipasinya,” ujar Kepala Balitbang Kemenhub Umiyatun Hayati Triastuti, Sabtu (16/5/2020).
Menurut hasil survei daring (online), pada potensi awal, 56% masyarakat tidak mudik, 7% sudah mudik dan 37% akan mudik.
“7% ini seperti mahasiswa, anak-anak kost yang sudah mudik duluan atau orang yang sudah work from home (kerja dari rumah),” ujar Umiyatun.
Setelah adanya intervensi kuesioner kebijakan imbauan tidak mudik, potensi berubah menjadi 80% tidak mudik dan 13% bersikeras untuk mudik.
Berdasarkan Hasil survei yang kedua, respons awal pemudik 68% tidak mudik dan 24% akan mudik.
“24 persen ini mereka yang masih mengupayakan lewat jalan tikus atau asisten rumah angga yang merengek pulang karena diancam oleh keluarganya di kampung,” ungkapnya.