INDOZONE.ID - Baru-baru ini beredar kabar tentang seorang pria penjahat kelamin berkedok ta'aruf online di media sosial. Korbannya adalah ukhti-ukhti polos yang baru hijrah, dan tidak hanya satu, tapi sudah banyak.
Korbannya bahkan berasal dari berbagai daerah, mulai dari Jawa Timur seperti Jember, hingga Bogor, Jawa Barat. Sebagaimana penjahat kelamin, pelaku tidak sungguh-sungguh menikahi korbannya atas nama cinta, melainkan hanya untuk melampiaskan nafsu syahwatnya belaka. Setelah nafsunya terlampiaskan, ia tinggalkan ukhti-ukhti yang telah dinikahinya.
Kabar menghebohkan ini salah satunya dibagikan oleh akun Twitter @swamyang. Predator kelamin tersebut diduga bernama Dinar At-Thariq. Dalam menjalankan aksinya, ia akan mengawalinya dengan membuka lowongan ta'aruf secara online terlebih dahulu.

Untuk meyakinkan para calon mangsanya, ia memoles biodatanya sebagus mungkin. Antara lain dengan menulis bahwa dirinya menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang dan Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i, Jember, dan bekerja sebagai pengisi kajian psikologi.
Tak cuma latar pendidikan dan pekerjaan, supaya terkesan alamiah dan sungguh-sungguh ingin taaruf (berkenalan), ia juga membuat detail kepribadiannya, mulai dari kebiasaan baik dan kebiasaan buruk, sampai pakaian sehari-hari yang ia sukai. Tak ketinggalan pula dicantumkannya hal-hal yang ia inginkan dari pasangan seperti taqwa, sabar, dan penyayang.
nah trus ini aku mau ngasi ss an chat sama ustadz kibar (gede, terkenal gitu pokonya) tapi aku gatau *kurang religius maklum. katanya beliau siaran di rodja tv pic.twitter.com/jUDd4sUfE4
— ?????? (@swamyang) May 11, 2020
Pada tweet yang lain, akun @swamyang mengunggah foto yang memaparkan bahwa incaran utama si penjahat kelamin adalah para perempuan yang baru menempuh jalan hijrah. Pelaku disebut-sebut sudah lihai dalam urusan memangsa para ukhti yang polos.
lanjut ga nii
— ?????? (@swamyang) May 11, 2020
Kejahatan si pelaku pun semakin tampak dengan penjelasan dari akun @Shabrina Fillahi yang menguraikan proses taaruf yang sebenarnya. Antara lain dalam taaruf mesti ada perantara dari masing-masing pihak, baik si laki-laki maupun si perempuan. Dan, biodata antara orang yang hendak berkenalan juga disampaikan melalui perantara, bukan dipampangkan oleh calon pasangan yang hendak taaruf.
tapi itu berhasil digagalin kok gais
— ?????? (@swamyang) May 12, 2020
Selang dua hari kemudian, akun @swamyang mengunggah foto yang menampilkan pelaku sudah ditangkap oleh polisi di Jember berdasarkan informasi yang viral di media sosial. Namun lantaran tak ada korban yang membuat laporan, si penjahat kelamin dibebaskan.
.... b aja gasi :( maapin pic.twitter.com/AgiPwWdsBq
— ?????? (@swamyang) May 12, 2020