Praktik Sadis di Daura Katsina Nigeria, Penjara Berkedok Sekolah Agama

- Rabu, 16 Oktober 2019 | 12:47 WIB
REUTERS/Stringer
REUTERS/Stringer

Ratusan tawanan yang dipukuli, dilecehkan dan ditahan dalam kondisi jorok di sebuah sekolah agama 'Daura Katsina' di bagian utara Nigeria. Mereka dirantai, menjadi sasaran perlakuan biadab dan tidak manusiawi.

Pihak kepolisian Nigeria menggerebek sekolah agama tersebut pada Minggu (13/10) setelah mendapat aduan dari sejumlah siswa yang melarikan diri. Saat digerebek, sekitar 300 orang ditemukan dalam kondisi dirantai dengan tubuh penuh luka bekas penyiksaan.

-
REUTERS/Stringer

Salah satu korban mengatakan bahwa para instruktur di sekolah itu memukul, memerkosa, dan bahkan membunuh para siswa. Instruktur juga merampok uang dan merampas barang-barang mereka. Para korban yang ditemukan polisi di lokasi tersebut berusia antara tujuh hingga 40 tahun.

"Mereka dalam kondisi yang sangat buruk ketika kami temukan," kata pimpinan kepolisian setempat Isah Gambo, Senin (14/10).

Menurut pernyataan kepolisian, pihaknya sedang berupaya mempertemukan para korban dengan keluarga mereka. Polisi juga berhasil menangkap seorang pria bernama Mallam Bello Abdullahi Umar (78), seorang pengelola 'rumah tahanan' berkedok sekolah agama itu, serta dua guru lainnya.

-
REUTERS/Stringer

"Sementara itu, lebih dari 200 siswa melarikan diri, sampai sekarang mereka masih hilang," kata Gambo.

Dari keterangan polisi, para tahanan sebenarnya berasal dari berbagai bagian negara. Beberapa dari mereka bahkan bukanlah orang asli Nigeria. Mereka berasal dari Kano, Taraba, Adamawa, Niger, Chad, dan Burkina Faso, Plateau States, serta negara-negara lain.

Daura Katsina diketahui merupakan sebuah pusat pengajaran agama Islam (sekolah agama) yang membantu membimbing anak-anak nakal dan tidak disiplin. Namun sangat disayangkan, para instruktur malah bertindak brutal dan sadis.

-
REUTERS/Stringer

Lawai Musa, seorang pedagang yang tinggal dekat Daura Katsina mengatakan bahwa banyak keluarga yang mengirimkan anak-anak nakal mereka di sana. Mereka percaya bahwa sekolah itu bisa memperbaiki akhlak dan mengajarkan agama kepada anak-anak mereka.

"Tapi, cara sekolah memperlakukan anak-anak tidak berpedoman pada agama. Kami tidak suka, mereka (anak-anak) diperlakukan secara ilegal," kata Lawai Musa.

-
REUTERS/Stringer

Kasus penyiksaan di sekolah agama ini adalah kasus kedua yang berhasil diungkap kepolisian dalam kurun waktu kurang dari satu bulan terakhir. Sebelumnya, sekitar 200 korban dibebaskan dari sekolah serupa di Negara Bagian Kaduna yang berdekatan dengan Daura Katsina.

Sementara itu, Presiden Nigeria Muhammadu Buhari berencana melarang sekolah-sekolah tersebut, tetapi tidak dalam waktu dekat. Terkait kejadian di Daura Katsina, Presiden Buhari belum memberi komentar dan berdalih akan mengeluarkan pernyataan setelah mendapat laporan komprehensif dari pihak kepolisian.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X