Biaya Pengobatan Mahasiswa Tertabrak Barracuda Ditanggung Kepolisian

- Sabtu, 28 September 2019 | 14:49 WIB
Istimewa
Istimewa

Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Mas Guntur Laupe mengatakan bahwa kendaran taktis kepolisian tidak sengaja menabrak seorang mahasiswa saat terjadi kericuhan dalam aksi demo, Jumat (27/9).

Mahasiswa yang tertabrak itu adalah Dicky Wahyudi, mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Bosowa. Kala itu, polisi berupaya mendesak massa agar mundur mulai dari depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) hingga depan Mal Nipah, Jalan Urip Sumoharjo.

Setelah tertabrak, korban langsung dilarikan ke RS Ibnu Sina untuk mendapatkan perawatan. Saat ini kondisinya tengah kritis. Mas Guntur telah menjenguk korban dan berharap agar kondisinya segera membaik. Selain mahasiswa, salah seorang pengendara ojol bernama Irfan juga tertabrak dan mengalami luka ringan. Kini dia sudah keluar dari rumah sakit.

"Korban tidak digilas, ditabrak saja. Sakit di bagian dada itu karena terbentur. Bantuan pengobatan insyaAllah kita yang bertanggung jawab. Kita akan obati sampai sembuh. Itu janji saya," ujarnya.

Dia menambahkan kalau pengunjuk rasa yang terluka akibat tindakan represif polisi juga akan ditanggung biaya pengobatannya. Kapolda Sulsel menjelaskan bahwa saat itu kendaran barracuda berupaya agar massa mundur, makanya dilengkapi dengan lampu, sirine, dan rotator. Jadi, tidak ada kesengajaan dalam insiden ini, sebut Kapolda.

"Jadi tidak ada kesengajaan. Makanya dikasi lampu, sirine, rotater dengan harapan pengunjuk rasa mundur," ujar dia.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondani mengatakan bahwa dalam situasi kericuhan seperti semalam, mobil barracudan memang dituntut kecepatan. Namun, dia menegaskan akan tetap memberi teguran kepada pengemudi kendaraan taktis tersebut.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Polda Sulsel (@polda_sulsel) on

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X