Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mencatat hingga hari ini, ada sebanyak 40 kepala pemerintahan/negara dan tiga organisasi internasional yang menyampaikan selamat kepada Presiden Joko Widodo.

"Pada saat pengumuman dilakukan KPU, sejumlah lagi kepala negara menyampaikan selamat kepada Presiden, sejauh ini sudah per hari ini, per detik ini sudah ada 40 negara plus tiga organisasi internasional yang sudah menyampaikan ucapan selamat," kata Retno, melansir ANTARA.

Karena adanya perkembangan teknologi, kata Menlu, itu menjadi salah satu alasan mengapa ucapan selamat dapat dilakukan lebih cepat.

"Karena teknologi baru mereka bisa mengucapkan selamat melalui berbagai saluran, ada yang berupa twitter, menelepon langsung ke Presiden, tapi juga masih cukup banyak negara negara yang memakai cara yang tradisional," katanya.

Cara tradisional yang dimaksudkannya itu dengan cara berkirim surat. Namun kata dia, cara itu memang memakan waktu yang cukup lama.

"Kalau twitter kan cepat naik, demikian juga kalau telepon," katanya.

Menlu menyebutkan bahwa PM Kanada menjadi yang terakhir mengucapkan selamat kepada presiden Jokowi.

"Tadi juga saya melaporkan ke Presiden, bahwa Presiden Timor Leste juga ingin melakukan pembicaraan dengan Presiden untuk menyampaikan ucapan selamat," katanya.

Ia menyebutkan Presiden AS Donald Trump sudah bersurat kepada Jokowi. Sementara itu, PM Inggris menelepon langsung Jokowi.

Menurut dia, kalau dulu ucapan selamat hanya melalui saluran diplomatik, namun kini bisa dari mana saja, namun tak menghilangkan cara-cara tradisional. Oleh karena itu, akan ada banyak lagi ucapan selamat yang akan ditujukan kepada Jokowi.

"Sehingga saya perkirakan setiap hari akan bertambah karena surat-surat melalui saluran diplomatik akan terus datang," katanya.

Secara umum, lanjut Retno, mereka sangat mengapresiasi pelaksanaan pemilu di Indonesia.

"Begitu pelaksanaan penetapan hasil pemilu pun sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan sudah menelepon presiden atau memuat dalam twitter yang mengapresiasi pelaksanaan pemilu yang dinilai dilakukan secara demokratis, transparan dan damai," katanya.