Korea Utara menembakkan yang sepertinya dua misil jarak dekat pada Sabtu (10/8/19), dalam 'pamer kekuatan' terhadap latihan militer gabungan antara Amerika dan Korea Selatan.
Misil tersebut kemungkinan diluncurkan saat militer Korut melakukan latihan musim panasnya sendiri. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Staf Gabungan Korsel dalam satu pernyataan.
Penembakan misil itu sendiri terjadi beberapa jam usai Presiden AS, Donald Trump mengatakan ia menerima sepucuk "surat yang sangat manis" dari Pemimpin Korut Kim Jong Un.
Korut menembakkan serangkaian misil dan roket sejak Kim Jong Un dan Trump sepakat dalam pertemuan 30 Juni untuk melanjutkan kembali pembicaraan denuklirisasi.
Seorang pejabat Amerika mengatakan bahwa ada satu proyektil yang diluncurkan. Proyektil itu disebut mirip dengan misil yang sebelumnya ditembakkan oleh Pyongyang. Menurut militer Korea Selatan, Misil itu terbang sekitar 400 km dengan ketinggian sekitar 48 km.
Di depan awak media, Trump mengeluarkan pernyataannya soal peluncuran senjata yang dilakukan oleh Korut. "Saya katakan lagi: Tidak ada uji coba nuklir. Itu semua uji coba misil jarak dekat. Bukan uji coba misil balistik. Bukan misil jarak jauh," ujar Trump di depan awak media.
