Kapolri: Penyerang Mapolsek Wonokromo Merasa Bakal Dapat Pahala

- Minggu, 18 Agustus 2019 | 15:56 WIB
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kedua kanan) didampingi Plt Gubernur Kepulauan Riau Isdianto (kedua kiri) dan Kapolda Kepri Irjen Pol Andap Budhi Revianto (kanan) tiba di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (27/7/2019). ANTARA FOTO/M N K
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kedua kanan) didampingi Plt Gubernur Kepulauan Riau Isdianto (kedua kiri) dan Kapolda Kepri Irjen Pol Andap Budhi Revianto (kanan) tiba di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (27/7/2019). ANTARA FOTO/M N K

Polsek Wonokromo, Jawa Timur, diserang oleh orang yang berinisial IM dengan menggunakan senjata tajam. Dalam kejadian tersebut, dua orang polisi mengalami luka dan saat ini tengah dirawat. 

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, pelaku penyerangan terhadap anggota polisi, melakukan self radicalism atau radikalisasi diri sendiri. Hal itu, dipelajari pelaku dari internet.

Pelaku dari hasil keterangan sementara, meyakini pemahaman interpretasi jihad versi dirinya dengan mendatangi Polsek Wonokromo dan menyerang petugas karena polisi dianggap thogut, kafir harbi dan menganggap melakukan serangan kepada kepolisian dianggap bisa mendapat pahala.

"Sementara info yang saya dapat dari Densus 88 maupun Polda Jatim, tersangka ini self radicalism, radikalisasi diri sendiri karena melihat online, dari gadget, internet," kata Tito di Jakarta, Minggu (18/8/2019).

Tito menegaskan, pihaknya akan menelusuri dan mengembangkan kasusnya jika ada jaringan dibelakang penyerangan pada aparat kepolisian dan menangkap siapapun yang berada dibalik kejadian tersebut.

"Undang-undang baru nomor 5 tahun 2008 memberikan kekuatan cukup besar kepada penegak hukum, kepada negara untuk menangani jaringan terorisme," katanya.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X