Polri mengerahkan tujuh satuan setingkat kompi (SSK) untuk mengendalikan situasi keamanan di Manokwari, Papua Barat.
Aksi di Manokwari terjadi sebagai bentuk protes massa terkait dugaan tindakan persekusi dan rasisme yang dilakukan organisasi masyarakat dan oknum aparat terhadap sejumlah mahasiswa asal Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur, beberapa hari lalu.
"Aparat kepolisian ada tujuh SSK yang berusaha semaksimal mungkin untuk melokalisir kejadian di Manokwari, sedangkan TNI menurunkan dua SSK" kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (19/8/2019).
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri juga saat ini mendalami sejumlah akun media sosial yang menyebarkan konten provokatif memicu terjadi kerusuhan di Manokwari.
"Jajaran Siber langsung melakukan profiling terhadap konten-konten yang disebarkan akun-akun medsos yang sifatnya anonymous," katanya.
Sejumlah ruas jalan di Papua Barat yang diblokade oleh pendemo, yakni di Jalan Yos Sudarso, Jalan Trikora Wosi, dan Jalan Manunggal Amban, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari.
Pengunjuk rasa juga melemparkan pecahan botol dan merobohkan papan reklame, tiang lampu lalu lintas di pinggir Jalan Yos Sudarso serta membakar Gedung DPRD Papua Barat.