Gus Sholah di Mata Bamsoet: Negarawan Pemersatu Bangsa

- Senin, 3 Februari 2020 | 10:09 WIB
Gus Sholah (dok. NU).
Gus Sholah (dok. NU).

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo (Bamsoet), turut berkabung atas wafatnya KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah pada minggu (2/2/2020) malam. 

Bamsoet mengenal Gus Sholah selama hidupnya bukan hanya sekadar pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Namun, Gus Sholah merupakan tokoh panutan karena selalu berbicara dan bekerja demi persatuan dan kesatuan bangsa. 

"Almarhum pun selalu berbicara dan bekerja demi terwujudnya persatuan umat beragama. Maka, bukan hanya segenap keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) yang kehilangan karena berpulangnya Gus Sholah, tetapi semua kalangan," kata Bamsoet saat dikonfirmasi Indozone, Senin (3/2/2020).

Mantan Ketua DPR itu pun menceritakan sumbangsih Gus Sholah semasa hidupnya untuk parlemen, khususnya bagi Partai Golkar.  Mulai dari inisiator Hak Angket Kasus Bank Century DPR RI yang kerap berdiskusi dengan Gus Solah, hingga kasus ini masuk ke pengadilan.

"Termasuk Golkar. Nama almarhum tak akan pernah hilang dari catatan Partai Golkar. Sebab pada Pemilihan Presiden 2004, Golkar meminang Gus Sholah sebagai calon wakil presiden untuk disandingkan dengan calon presiden Wiranto," tutur Bamsoet. 

Gus Sholah, sambung Bamsoet, semasa hidupnya sering menerima dan menampung keluh kesah dari beragam kalangan. Almarhum melakoni peran itu tanpa pamrih. Dia menyuarakan berbagai persoalan melalui sejumlah tulisan yang dipublikasikan, serta tak segan menyampaikan kritik yang konstruktif. 

“Saya ikut merasakan kesedihan keluarga almarhum Gus Sholah dan keluarga besar Nahdliyin. Dalam suasana duka ini, Saya dan rekan-rekan di MPR melantunkan doa agar keluarga dan komunitas Nahdliyin tabah serta merelakan kepergian almarhum Gus Sholah,” ujarnya.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X