Baru Bebas dari Penjara, Pria Ini Bunuh dan Mutilasi Pacarnya, Begini Kronologinya

- Sabtu, 9 Mei 2020 | 06:25 WIB
Foto kiri: Michael (tersangka) dan pacarnya, Elviana. Kanan: Tersangka Jeffry. (Foto: Istimewa)
Foto kiri: Michael (tersangka) dan pacarnya, Elviana. Kanan: Tersangka Jeffry. (Foto: Istimewa)

Kebijakan Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly membebaskan ribuan narapidana beberapa waktu lalu terbukti berbuah blunder. Banyak narapidana yang kembali melakukan perbuatan melanggar hukum, termasuk melakukan tindakan kriminal sadis.

Yang teranyar terjadi di Kompleks Cemara Asri, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, pada hari Rabu, 6 Mei 2020. Dua pria yang baru sebulan bebas dari penjara, atau tepatnya pada 7 April lalu, tega membunuh seorang perempuan secara sadis. 

Dua pria itu bernama Jefri Lim (22 tahun) dan Michael (22 tahun) atau biasa disapa Acai. Sementara korban bernama Elvina (21 tahun), seorang perempuan yang sehari-hari bekerja di salon rias pengantin.

Michael merupakan mantan pacar Elvina, sedangkan Jefri Lim adalah pacar si korban sebelum dibunuh. Pembunuhan diduga bermotif cinta segitiga di antara mereka.

Sewaktu di penjara, Michael dan Jefri berada di dalam sel tahana yang sama. Dulu mereka dipenjara karena masing-masing melakukan perbuatan cabul terhadap anak di bawah umur.

Berdasarkan kronologi kejadian yang disampaikan polisi, Michael awalnya menjemput Elvina dan membawanya ke rumah Jefri pada pukul 11.50 WIB. Tiba di rumah Jefri, Elvina diajak oleh si tuan rumah ke kamar mandi untuk berhubungan badan. Karena menolak, Elvina lantas didorong oleh Jefri dan kepalanya dibenturkan ke dinding hingga tak sadarkan diri. Dalam kondisi tak sadarkan diri, Elviana sempat diperkosa oleh Jefri.

Setelah melampiaskan nafsunya, Jefri kemudian merobek perut dan menusuk dada kiri Elviana dengan menggunakan pisau hingga Elvina tewas.  Selanjutnya, setelah memastikan Elvina tak lagi bernyawa, Jefri memberitahu Michael bahwa pacarnya itu sudah tewas.

-
Elviana semasa hidup (Foto: Istimewa)

Untuk menghilangkan jejak, Jefri kemudian menyuruh Michael membeli bensin untuk membakar jasad Elvina dan yang disuruh pun menuruti. Michael membeli dua botol bensin ketengan dan menyerahkannya kepada Jefri. Lagi-lagi, Jefri yang melakukannya (membakar jasad korban).

Tak cukup sampai di situ, mayat Elvina kemudian dipotong-potong oleh Jefri menjadi beberapa bagian dan dimasukkan ke dalam kardus. Untuk tugas yang satu ini, Jefri dibantu oleh ibunya, yakni TS. Sementara Michael tidak berbuat apa-apa.

Setelah merampungkan semuanya, Jefri dan TS menelepon ibu Michael, yakni J untuk datang ke lokasi kejadian. Sejurus kemudian J bersama I (paman Michael) datang dan mereka diberitahu oleh Jefri dan TS bahwa Michael yang telah membunuh Elvina.

Karena lakban untuk membungkus kardus berisi potongan tubuh Elvina kurang, Jefri kemudian keluar sebentar untuk membeli tambahan lakban dan membalut kembali kardus tersebut sampai benar-benar rapat.

Selanjutnya, Jefri memesan taksi online untuk membawa potongan tubuh dalam kardus tersebut ke Lubuk Pakam, ibukota Kabupaten Deliserdang. Namun, kardus tersebut robek beberapa saat sebelum hendak diangkut ke dalam taksi. Darah berceceran keluar dari dalam kardus.

Dengan maksud dirapikan ulang, kardus pun dibawa masuk kembali ke dalam ruang tengah rumah. Sementara darah yang berceceran di lantai dibersihkan oleh TS. 

Berikutnya, Jefri dan TS mengintimidasi (mendesak) Michael untuk mengakui bahwa pembunuhan tersebut hanya dirinya sendiri yang melakukannya tanpa melibatkan orang lain. Michael pun menulis pernyataan di atas kertas, lalu meminum obat pembasmi nyamuk untuk meyakinkan Jefri dan TS.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X