Solois Gangga Mempersembahkan Album Perdananya untuk Laki-laki yang Patah Hati

- Jumat, 27 Agustus 2021 | 13:57 WIB
Musisi GANGGA. (Creathink Publicist).
Musisi GANGGA. (Creathink Publicist).

Memasuki tahun kedua sejak menjajaki industri musik, kini GANGGA mengajak para pendengarnya untuk berproses bersama dengan mempersembahkan album perdananya di tengah tahun 2021. Album perdana GANGGA telah dibuka dengan tiga singles pertama, yaitu Forever, Whiskey Bottle dan Waiting for You. 

Sebagaimana dirinya memberikan tajuk It’s Never Easy sebagai album perdananya. It’s Never Easy mengisahkan sebuah proses dari seseorang yang tengah berupaya melupakan masa lalu yang ia miliki. 

Selain menjadikan pengalaman pribadinya sebagai ide cerita dari tiap lagu di album perdananya, GANGGA mengaku bahwa It’s Never Easy merupakan mediumnya dalam mengomunikasikan kesedihannya dengan dirinya sendiri. 

It’s Never Easy yang digarap sejak Februari 2021 melahirkan 10 buah lagu dengan This Love Will Never End sebagai lagu sorotan utamanya. 

“Buat gue, This Love Will Never End ini adalah bukti bahwa kekuatan cinta itu besar. Lagu ini jadi salah satu yang paling bisa menceritakan album ini secara keseluruhan.” Ungkap GANGGA.

Pada album perdananya, GANGGA turut melibatkan Petra Sihombing, Mohammed Kamga, Ankadiov, Will Mara, hingga Eky Rizkani (Reruntuh). Dalam pembuatannya, GANGGA sangat menikmati setiap proses kolaborasi di dalamnya. Ia mengaku, nama-nama tersebut mampu membantunya dalam mewujudkan It’s Never Easy sesuai dengan visinya.

Baca Juga: Rilis Single Baru, Sara Fajira Padukan Elemen Jawa, Jepang, dan Arab dalam 'Tea & Beans'

-
Art cover album Gangga. (Creathink Publicist).

Dengan gaya musik Pop Soul yang melekat pada GANGGA, It’s Never Easy juga menawarkan sentuhan Jazz Chord Progression sebagaimana referensi musik yang ia peroleh sejak tumbuh dan berkembang. 

Dalam albumnya, GANGGA seolah memberikan gambaran akan seorang laki-laki yang tengah berproses dalam melupakan suatu hubungan yang kian berlalu. Penggambaran tersebut ia turut sisipkan dalam lagu pembuka dan penutup pada album It’s Never Easy. 

“Lagu pertama dan terakhir itu gue jadikan sebagai lagu pengenalan dan penutup cerita. Kalau mengalami perpisahan di suatu hubungan, laki-laki biasanya suka denial di awal, padahal ujungnya sebenarnya butuh dan begitu adanya.” Jelas GANGGA.

Dengan kata lain, GANGGA mengajak para pendengarnya untuk mewajarkan dan menikmati proses kesedihannya di setiap perpisahan, utamanya ia peruntukkan pada para laki-laki yang tengah patah hati. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X