Go International Bukan Lagi Barang ‘Mahal’

- Jumat, 6 September 2019 | 16:06 WIB
Ilustrasi (Pixabay)
Ilustrasi (Pixabay)

Duo folk asal Yogyakarta Stars and Rabbit dipastikan tampil di festival musim dingin tahunan, Iceland Airwaves di Reykjavik, 6-9 November 2019. Pada edisi ke-21 penyelenggaraan festival tersebut, Elda Suryani (vokal) dan Adi Widodo (gitar) bakal berbagi panggung dengan musisi/band mancanegara semisal Mac DeMarco, Of Monster and Man, Orville Peck, dan masih banyak lagi.

Menurut Riva Pratama - perwakilan manajemen Stars and Rabbit - kepada Indozone, keberhasilan mereka menuju panggung festival di Islandia ini diawali dengan cara 'melamar' lebih dulu dan tidak diperoleh secara instan. 

"Saya lupa apply yang ke berapa persisnya. Tapi tahun lalu saya berangkat ke sana (Islandia) dan berkenalan dengan beberapa orang. Tahun ini saya follow up lagi via e-mail dan diterima," ungkap Riva melalui pesan aplikasi WhatsApp, Jumat (6/9). 

Kini, go international memang bukan lagi hal yang langka. Karena begitu banyak band dan musisi Indonesia yang sudah mencicipi panggung internasional atau sekadar memasarkan karya (fisik) di sana. Dan untuk menuju panggung internasional, biaya yang dibutuhkan juga tidak kelewat 'mahal'. Karena biasanya, jika kita diundang, penyelenggara akan membiayai (setidaknya sebagian) biaya akomodasi yang dibutuhkan.

Tapi tentunya, kita juga harus memiliki keberanian – baik dalam bertindak maupun berpikir – serta kemampuan membuat inovasi dalam hal berkarya agar kita memiliki nilai jual yang tinggi. Singkatnya, ada modal kuat buat bikin mereka mau melirik kita.

 

-
Stars and Rabbit (Dok. Stars and Rabbit)

 

Para penggemar musik metal Tanah Air pasti mengenal nama-nama seperti Burgerkill, Noxa, Jasad, Deadsquad, Siksakubur, atau Beside. Ya, mereka pernah manggung di luar negeri. Tapi, untuk mewakili ranah metal, kita ambil satu contoh saja, Burgerkill. 

Sepanjang perjalanan kariernya, band yang bermarkas di Ujungberung, Bandung ini sudah pernah menginvasi 'Soundwave Festival' dan 'Big Day Out' di Australia serta hadir di acara 'Golden Gods' yang digagas majalah asal Inggris, Metal Hammer setelah dinobatkan sebagai pemenang di kategori Metal As F*ck.

-
Burgerkill (Foto: Budi Susanto)

 

Tidak sampai di situ, pada akhir Juli hingga awal Agustus 2015, Burgerkill kembali menjejakkan kakinya di Tanah Eropa dengan bermain di 'Bloodstock Festival' (Inggris) dan 'Wacken Open Air' (Jerman). 

Banyak Jalan Menuju Mancanegara

Mau tahu bagaimana mereka bisa tampil di sana? Gitaris Agung ‘Hellfrog’ pernah menuturkan, “Untuk 'Wacken' kami memang diundang (oleh pihak penyelenggara). Yang 'Bloodstock' kami sengaja apply. Semua itu berawal dari link yang telah kami bangun. Kayak waktu 'Golden Gods' itu, dari situ kami membangun koneksi dan itu menjadi poin tersendiri buat kami,” urainya.

Dari kubu rock, ada Gugun Blues Shelter dan Free On Saturday (FOS) yang melenggang ke mancanegara melalui jalur kompetisi 'Hard Rock Rising'. Ada pula Cupumanik, Navicula, Saint Loco, serta tiga band metal Streetwalker, Rising The Fall, dan Dark Legal Society yang terbang ke Kanada melalui rute 'Planetrox, Envol de Macadam'. 

Sekarang, kita arahkan perhatian kepada FOS. Untuk mencapai 'Hard Rock Stage 2012', band yang diawaki vokalis Ariyo Wahab ini juga harus lebih dulu melalui berbagai proses.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X