Mantan drummer dari grup Kotak, Posan Tobing menggugat Warner Music Indonesia lantaran dianggap tidak membayar royalti atas lagu ciptannya 'Sayang' yang kini sudah dinyanyikan musisi Malaysia dan mendapat platinum. Dalam gugatannya, Posan meminta label musik yang pernah menaunginya saat bersama Kotak membayar Rp5 Miliar.
Keresahan Posan terhadap kasus ini sudah tak terbendung lagi. Ia menganggap label tak menghargai karya dan menaruh posisi seniman diacuhkan begitu saja.
"Pekerja seni harus kita hargai. Negara tanpa karya seni adalah dengar yang tidak maju. Maka jangan kita menaruh pekerja seni di belakang, hasil karyanya diambil, dikomersilkan tapi dibuat seolah seniman ini tidak ada. Bahkan dibuat seolah pengganggu, trouble maker," curhat Posan melalui akun Instagram miliknya seperti yang dilihat Indozone, Selasa (30/11/2021).
Posan merasa gerah karena dianggap peganggu lantaran terlalu lantang menyuarakan hal ini. Padahal sejatinya, sebagai pencipta lagu ia juga bisa mendapatkan haknya sesuai undang-undang yang berlaku dan tidak memperlakukan mereka seperti bunga kering layu.
"Jangan perlakukan seniman seperti bunga kering layu di dalam vas, menganggu dan sudah sepantasnya dibuang," tambahnya.
Baca Juga: Dita Karang Akui Sempat Tak Berharap Jadi Idol Kpop, Hanya Suka Tampil di Atas Panggung
Posan juga mengisyaratkan bila Warner Music yang sejatinya merupakan perusahaan asing berbuat seenaknya dan tidka menghargai karya anak bangsa.
"Jangan sampai perusahaan asing biking perusahaan di Indonesia dan memperlakukan anak bangsa dengan tidak baik. Tidak boleh itu. Hargai karya anak bangsa," pungkasnya.
Seperti yang diketahui, Posan Tobing telah menciptakan lagu 'Sayang' yang sempat dibawakan Shae, penyanyi keturunan Australia-Indonesia pada 2012 lalu. Lagu ini kemudian kerapa dibawakan beberpaa musisi lain, termasuk penyanyi Malaysia dan mendapat platinum.
Namun, ketenaran lagu ini tak terasa di sisi Posna Tobing sebagai pencipta lagu. Hal ini yang kemudian membuat ia menggugat label Warner Music Indonesia.
