Perjalan Grup Koes Plus: Pernah Dipenjara di Era Soekarno hingga Dijadikan Agen Mata-mata

- Kamis, 16 Maret 2023 | 18:38 WIB
Koes Plus (Instagram/koesplus.indonesia)
Koes Plus (Instagram/koesplus.indonesia)

Salah satu personel Koes Bersaudara (Koes Plus), Nomo Koeswoyo meninggal dunia pada Rabu (15/3/2023). Drummer dari band legendaris itu meninggal di usia 85 tahun. 

Tentunya kepergian sosok sang musisi membuat Indozone ingin kilas balik tentang perjalanan karir musiknya dari awal. Mulai dari Koes Bersaudara hingga menjadi Koes Plus.

Awal mula Koes Plus, dari Koes Brothers hingga Koes Bersaudara.

Dibentuk pertama kali oleh keluarga Koeswoyo pada 17 Februari 1958 dengan nama Koes Brothers dan berganti nama menjadi Koes Bersaudara pada 1962, grup musik ini terkenal karena memainkan lagu-lagu populer Barat saat itu yang didominasi The Beatles dan The Everly Brothers.

Lalu, mereka memutuskan untuk vakum karena dua pdersonelnya, Nomo Koeswoyo dan Yok Koeswoyo memilih keluar dari band. 

Kemudian, Tonny Koeswoyo sebagai personel paling senior merekrut orang lain yang bukan dari keluarga Koeswoyo, yaitu Murry (Kasmuri) dan Totok Adji Rachman(Totok A.R) untuk menggantikan Nomo Koeswoyo dan Yok Koeswoyo, dibentuklah nama baru Koes Plus pada 1968.

Dalam perjalanannya, Koes Plus telah bergonta-ganti personel, merilis puluhan album, hingga namanya tercatat dalam 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa pada 2008 versi Rolling Stone.

Baca Juga: Video Parodi Lagu Kolam Susu Milik Koes Plus, "Bukan Lautan hanya Kolam Lumpur"

Koes Bersaudara dipenjara di era Soekarno karena terlalu kebarat-baratan

-
Koes Plus (Instagram/koesplus.indonesia)

Saat masih bernama Koes Bersaudara, keberadaan mereka pernah dilarang oleh Soekarno karena aliran musik mereka, Rock n' Roll dianggap terlalu bernuansa Barat.

Pada 29 Juni 1965, mereka dipenjara tanpa proses peradilan dan harus mendekam di balik jeruji di Penjara Glodok, Jakarta Pusat. Namun empat bulan kemudian, tepatnya pada 29 September, mereka dibebaskan tanpa ada alasan.

Kala itu, mereka dipenjara karena dianggap selalu membawakan lagu-lagu The Beatles, Elvis Presley dan The Everly Brothers dalam setiap aksi panggungnya.

Koes Plus dijadikan misi intelijen pemerintahan Soekarno

-
Koes Plus (Instagram/koesplus.indonesia)

Karena dipenjara tanpa proses peradilan, ternyata itu merupakan bagian dari skenario propaganda pemerintahan Soekarno untuk membuat Koes Bersaudara seolah-olah dibenci oleh bung Karno dan rakyat Indonesia.

Kala itu, bung Karno melalui utusan kolonel laut Koesno, seorang perwira dari KOTI (Komando Operasi Tertinggi) menjadi bagian misi intelijen negara untuk menjadi mata-mata Malaysia yang antipati terhadap Indonesia.

Baca Juga: Vindes dan Andre Taulany Bikin PESTAPORA Throwback Koes Plus, Nostalgia Klasik yang Asyik!

Untuk memuluskan misi tersebut, bung Karno memanfaatkan popularitas Koes Bersaudara di Malaysia dengan harapan, setelah Koes Bersaudara bebas dari penjara, mereka hijrah ke Malaysia karena sudah "dibenci" oleh rakyat Indonesia.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X