Untuk kedua kalinya grup Kpop fenomenal BTS (Bangtan Sonyeondan) gagal membawa pulang piala Grammy Awards 2022. Hal inilah yang membuat isu dua tahun lalu terkait diskriminasi dalam tubuh penghargaan tersebut.
Meski tak ada yang menampik tentang prestasi Doja Cat dan SZA yang meraih penghargaan untuk Best Pop Duo/Group Perfomance, namun isu dua tahun lalu terkait susahnya musisi Asia menembus Grammy Awards kembali diperbincangkan.
Sekedar informasi, dua tahun lalu menjelang pelaksanaan Grammy Awards 2020, sebuah kanal Youtube bernama Asian Theory menungkapkan teorinya terkait alasan mengapa grup kpop seperti BTS atau Blackpink tak bisa menembus Grammy. Kanal itu mempertanyakan mengapa grup dengan penjualan album dan memiliki penggemar yang cukup banyak dan tingginya posisi mereka di tanggal lagu tak bisa menembus Grammy.
Saat itulah isu tentang musisi Asia masih didiskriminasi oleh Grammy yang penilaian pencapaiannya berdasarkan hasil komite tim panelis. Banyak rumor beredar mengatakan kemungkinan karena BTS dari Asia yang membuat mereka tak cocok masuk Grammy Awards.
Memang, saat dua tahun lalu BTS tak dinominasikan walaupun lagu 'Boys With Luv' tak mendapatkan nominasi. Meski dua tahun berikutnya bisa masuk nominasi, grup itu tak kunjung menang.
Lalu, benarkah semuanya karena mereka dari Asia?
Nyatanya, hal itu dibantah langsung oleh Asian Theory. Ia menyebutkan bahwa ada musisi asal Asia yang pernah memenangkan Grammy Awards.
Ia mengungkapkan Yo-Yo Ma, pemain Celo keturunan China pernah dinominasikan 27 kali dan menang 18 penghargaan Grammy Awards.
Teori diskriminasi genre: boy dan girl group pop tak pernah menang di Grammy.
Ada teori lain yang mengatakan bila Grammy kemungkinan mendiskriminasi genre dan format pop group, baik itu boy group maupun girl group. Pasalnya, banyak group-group fenomenal seperti Backstreet Boys, Nsync, Spice Girls, atau One Direction tak pernah memenangkan Grammy, bahkan masuk nominasi pun tidak.
Dalam sejarahnya, hanya ada dua group yang bisa mentok masuk dalam Grammy Awards, yaitu BTS di tahun 2021 dan 2022 dan New Kids on the Block (NKOTB) di tahun 1990 silam. Namun sekali lagi, mereka tak membawa pulang piala.
Hal inilah yang membuat banyak anggapan bila pihak Grammy Awards memang masih mendiskriminasi atau memandang remeh para boy group. Boy group bagi mereka disindir bukan musisi sungguhan, pemanis di industri, atau disebut musik mereka hanyalah untuk ABG semata.
Seandainya pihak Grammy Awards bisa mengesampingkan hal itu semua, kemungkinan boy group manapun bisa bersaing di ajang tersebut.
Nah, bagaimana pendapat kalian? Setujukah dengan teori ini?
